Fakta-fakta Baterai HP, Dari Fast Charging Sampai Overcharging
Hide Ads

Fakta-fakta Baterai HP, Dari Fast Charging Sampai Overcharging

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Jumat, 20 Des 2019 15:33 WIB
Ilustrasi Fast Charging. Foto: Xiaomi

Overcharge itu sangat sulit terjadi

Overcharging, atau mengisi baterai secara terus-menerus setelah baterai penuh, sering dianggap menjadi penyebab rusaknya sel baterai dan berujung pada merosotnya kemampuan baterai ponsel.

Menurut pakar, overcharging ini bisa dibilang adalah hal yang mustahil terjadi. Dengan catatan, semua sistem pada baterai dan charger berfungsi dengan normal.

Menurut Venkat Srinivasan, peneliti baterai di Argonne National Laboratory, sistem manajemen baterai ponsel saat ini sudah desain untuk menyetop arus listrik saat kapasitas baterai sudah terisi penuh, dan menghindari terjadinya overcharging.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kecuali ada yang salah dengan sirkuit baterai, Anda tak bisa meng-overcharge sebuah ponsel modern. Mereka punya perlindungan yang tersimpan (pada sistem) untuk menghindari terjadinya hal semacam itu," ujar Srinivasan.


Jangan biarkan baterai ponsel sampai kosong

Pada teknologi baterai jadul, biasanya pengguna disarankan untuk mengosongkan kapasitas baterainya secara rutin yang bertujuan untuk mengkalibrasi baterai. Namun kini, mengosongkan baterai itu tak perlu lagi dilakukan pada ponsel modern.

Faktanya, mengosongkan baterai itu malah akan memicu reaksi kimia yang bisa memperpendek daya tahan baterai. Untuk itulah, sistem manajemen daya ponsel biasanya akan mematikan ponsel secara otomatis saat kapasitas baterai sudah mencapai tahap tertentu.

Karena itulah, pengguna disarankan untuk mengisi ulang baterai ponselnya sebelum benar-benar habis. Penting banget nih!
(asj/asj)