Pada 2018, Vivo memperluas produknya, khususnya di V-Series dan Y-Series. Kini 2019, Vivo memperluasnya ke V-Series, Y-Series, Z-Series, S-Series. Lantaran variasi produk yang diperluas, Vivo pun meningkatkan kapasitas produksi untuk tetap memenuhi permintaan konsumen.
"Setiap produk yang kami hadirkan bagi konsumen Indonesia dibuat di Indonesia. Pengembangan basis produksi Vivo di Indonesia dilakukan untuk mendukung ekspansi pasar Vivo yang sudah menjangkau hingga pelosok daerah di Indonesia. Mulai dari produksi hingga pelayanan purna jual, kami menjaga setiap proses tetap berstandar global bagi konsumen," ucap Senior Brand Director Vivo Indonesia, Edy Kusuma dalam keterangan tertulis, Senin (16/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produk-produk Vivo yang dirakit di Cikupa, telah mencapai peraturan standar Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Contohnya seperti Vivo S1 Pro yang mencapai dengan persentase TKDN 32%.
![]() |
Permintaan produk Vivo pun terus meningkat di pasar Indonesia. Berdasarkan data Canalys Top Smartphone Vendor Q3 2019 Report, Vivo mencatat pertumbuhan tahunan tertinggi + 74% di kuartal ketiga 2019.
IDC Indonesia dalam laporan kuartal III juga mengungkapkan bahwa Vivo menjadi Top 2 brand di Indonesia. Pangsa pasarnya meningkat 5,8% dari kuartal sebelumnya (17,0%). Dalam laporan itu juga diketahui bahwa pada kuartal ketiga 2019 terjadi lebih dari 100% peningkatan pengiriman dibandingkan dengan kuartal yang sama di 2018 (dari 11% menjadi 22,8%).
(prf/fay)