Samsung dilaporkan telah menutup pabrik smartphone terakhirnya di Huizhou, China. Padahal sebelumnya, pabrikan asal Korea Selatan itu sudah menghentikan produksi ponselnya di Tianjin.
Rentang penutupan pabrik ponsel di Tianjin dan Huizhou terbilang jaraknya cukup dekat. Untuk di Tianjin dilakukan penutupan pada Desember 2018 dan tak kurang dari setahun kemudian pabrik di Huizhou menyusulnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, pabrik smartphone di Huizhou berkontribusi dengan memproduksi 64 juta ponsel, sebagian besar dari output global Samsung yang mencapai 394 juta unit pada 2017. Mundur ke belakang lagi pada 2011, pabrik tersebut bisa menghasilkan 70 juta unit perangkat, sedangkan yang di Tianjin memproduksi 56 juta unit perangkat.
Menurut analis Cape Investment & Securities Park Sung-Soon sebagaimana dilansir dari GSMArena, Kamis (3/10/2019) pangsa pasar Samsung di China telah menyusut menjadi 1% karena konsumen di sana lebih banyak beralih ke produk lokal yang lebih terjangkau, seperti Huawei ataupun ke Apple untuk model premium.
Kendati menutup pabrik smartphone terakhirnya, bukan berarti Samsung menyerah. Pabrikan tersebut akan terus berjuang dan bersaing di pasar China.
Baca juga: Galaxy Tab S6, Tablet Android Terbaik |
Sebagai ganti dari pabrik yang ditutupnya, Samsung akan memindahkan ke fasilitas lain di seluruh dunia. Sementara itu, untuk tetap memperluas kapasitas produksinya, mereka mengandalkan pabrik yang ada di India dan Vietnam, di mana biaya produksi lebih murah.
Sebagai informasi, tak hanya Samsung, Sony juga telah lebih dulu menutup pabrik mereka di Beijing pada awal tahun ini.
(agt/fay)