Pada September mendatang, Huawei kabarnya akan merilis smartphone flagship Mate 30. Namun demikian, dikutip detikINET dari South China Morning Post, belum jelas sistem operasi apa yang akan digunakan.
"Jika Amerika Serikat mengizinkan kami memakai Android untuk smartphone kami, ekosistem tersebut selalu akan jadi pilihan utama kami. Jika AS tak mengizinkan penggunaannya, kami memerlukan kapabilitas untuk mengembangkan milik kami sendiri dan sebuah ekosistem," cetus Liang Hua, Chairman Huawei.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Nasib Huawei Hongmeng Anti Klimaks? |
Sejak 16 Mei silam, Huawei masuk dalam daftar blacklist sehingga dilarang memakai komponen dan teknologi AS termasuk Android. Walaupun belum lama ini Presiden AS Donald Trump memberi kelonggaran, ternyata Huawei sejauh ini belum kembali dibebaskan memakai Android.
"Apakah ponsel yang akan datang bisa memakai sistem operasi Android akan tergantung dari pemerintah AS," tambah Liang kepada Forbes.
Ia optimistis masalah ini dapat diselesaikan untuk kebaikan semua pihak. Namun ia menandaskan Huawei juga sudah siap terhadap kemungkinan skenario terburuk.
Huawei sebenarnya telah mengembangkan sistem operasi sendiri bernama Hongmeng atau Oak OS. Tapi belum lama ini Senior Vice President Huawei, Catherine Chen, mengatakan bahwa Hongmeng tidak akan digunakan untuk ponsel melainkan perangkat 'industrial'.
Selaras dengan itu, ia juga menyebut Huawei masih akan terus menggunakan Android dari Google sebagai sistem operasi untuk smartphone buatannya. Dengan demikian, Huawei sepertinya sungguh optimistis dapat memakai Android lagi walaupun di sisi lain, mereka juga masih khawatir.
(fyk/krs)