Dalam laporan yang detikINET kutip dari Gizmochina, Senin (1/7/2019), salah satu perbedaannya terletak pada ketersediaan fitur. Apple disebut akan mengurangi sejumlah kemampuan di dalam iPhone yang dirasa tidak terlalu dibutuhkan konsumen China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, harga sepertinya juga akan menjadi pembeda berikutnya. Merujuk data dari China Xintong Institute, rataan harga ponsel di China tumbuh 16,8% pada 2018. Meski begitu, pertumbuhan di segmen smartphone dengan harga di atas 4.000 yuan lebih lambat, hanya menyentuh 13%.
Baca juga: Akhir Sebuah Era bagi Apple |
Fenomena ini kemungkinan besar bakal dipertimbangkan oleh Apple mengingat iPhone XS di China dibanderol di kisaran 6.000 - 10.000 yuan. Padahal, ia sejatinya sudah cukup bagus dengan mengusung fitur dual SIM yang cocok untuk pasar Asia secara keseluruhan.
Belum diketahui kapan kira-kira perusahaan yang baru saja ditinggal dedengkot desainnya, Jony Ive, itu akan meluncurkan iPhone khusus pasar China itu. Menarik untuk ditunggu bagaimana iPhone yang bisa jadi tanpa fitur-fitur premium itu bersaing dengan smartphone kelas menengah lainnya yang tak kalah garang.
(mon/krs)