Bill Gates Ungkap Potensi Kerugian Microsoft 'akibat' Android
Hide Ads

Bill Gates Ungkap Potensi Kerugian Microsoft 'akibat' Android

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Selasa, 25 Jun 2019 19:40 WIB
Foto: Reuters
Jakarta - Wajar jika pendiri Microsoft Bill Gates benar-benar menyesal memberi jalan bagi Android untuk meraksasa seperti sekarang, karena potensi kerugiannya mencapai USD 400 miliar atau sekitar Rp Rp 5.657 triliun.

Seperti yang sebelumnya diberitakan, Gates baru-baru ini mengakui penyesalannya karena memberi kesempatan bagi Google untuk meluncurkan Android, yang pada akhirnya tak mampu dikejar oleh Microsoft.

Dalam pengakuan yang dikeluarkan pada acara Venture Capital itu Gates menyebut kesalahannya adalah tak mengembangkan sistem operasi yang bakal menjadi OS non Apple. Alhasil peluang peluang itu diambil oleh Android, yang kini menguasai pasar ponsel pintar dengan market share mencapai 80%, dan menurut Gates valuasinya mencapai USD 400 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Saat itu ada tempat untuk tepatnya satu sistem operasi non Apple, dan berapa nilainya? USD 400 miliar, yang bakal berpindah dari perusahaan G (Google) ke perusahaan M (Microsoft)," pungkas Gates.

Jadi, meskipun Microsoft masih menjadi satu dari sepuluh perusahaan teknologi terbesar, mereka tak bisa memanfaatkan dan menghasilkan uang dari mobile OS. Padahal menurut Gates, seharusnya Microsoft bisa mengisi satu tempat tersebut, menemani Apple dengan iOS-nya.

"Kesalahan terbesar (saya) adalah... kesalahan manajemen apapun yang saya lakukan yang menyebabkan Microsoft tidak bisa jadi seperti Android," ujarnya.

Kegagalan Windows Phone

Jika diingat lagi, usaha Microsoft menaklukkan pasar mobile diawali dengan Windows Mobile. Seiring perkembangan Android dan iOS, Microsoft mengubah total tampilan OS-nya dengan peluncuran Windows Phone 7 pada tahun 2010.

Para vendor seperti Samsung dan HTC pun mengeluarkan smartphone perdana dengan Windows Phone 7. Namun yang menjadi senjata utama Microsoft adalah keberhasilan mereka menggaet Nokia, produsen ponsel terbesar saat itu.

Nokia di bawah kepemimpinan CEO Stephen Elop, memutuskan menjadi pemakai utama Windows Phone, bukan Android. Dengan merek Nokia Lumia, dimulailah tantangan Microsoft pada Android dan iPhone.


Pada tahun 2012 atau sekitar setahun setelah peluncuran perdana ponsel Nokia Lumia, belum ada tanda-tanda Windows Phone menanjak. "Untuk peluncuran perangkat pertama Lumia, saya akan lebih suka kalau kami melakukannya dengan lebih baik," kata Elop kala itu.

Namun Elop mengklaim Lumia adalah smartphone solid. Ia yakin performa bisnis Nokia akan membaik dengan Windows Phone. "Kami harus mampu berdiri dan mengatakan ini (Windows Phone-red) lebih baik dan juga berbeda secara fundamental," imbuh mantan petinggi Microsoft tersebut.

Tapi usaha apapun yang dilakukan Nokia dengan Windows Phone tidak berbuah manis. Kegagalan Windows Phone menarik perhatian konsumen diakui sendiri oleh CEO Microsoft saat itu, Steve Ballmer.

Pria berkepala pelontos ini menyatakan pencapaian WP 7 memang masih sangat minim ketimbang para rivalnya. "Dalam setahun, kami yang tadinya sangat kecil tetap sangat kecil," ucapnya.



Tonton juga video Pesawat Raksasa Besutan Pendiri Microsoft Akhirnya Terbang:
(asj/krs)