Apple yang Sedang Mencari 'Rumah' Baru
Hide Ads

Apple yang Sedang Mencari 'Rumah' Baru

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Kamis, 20 Jun 2019 08:55 WIB
Foto: Spencer Platt/Getty Images
Jakarta - Apple disebut berencana memindahkan sebagian produksi hardwarenya ke luar China, tepatnya sekitar 15% sampai 30%.

Untuk pemindahan ini, Apple disebut sudah membuat sebuah tim khusus untuk mengurusnya, dan meminta para partner produksinya seperti Foxconn, Pegatron, dan Wistron untuk mengevaluasi semua opsi yang ada.


Hal yang mendasari rencana Apple ini tentulah perang dagang yang masih berlangsung antara China dan Amerika Serikat, yang diperkirakan akan memanas pada akhir Juni ini dengan mulai diterapkannya pajak 25% untuk perangkat seperti ponsel, laptop, dan tablet yang diimpor dari China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski damai, Apple bakal tetap pindah

Namun, sekalipun perang dagang itu nantinya berakhir damai, Apple tetap ingin memindahkan sejumlah fasilitas produksinya itu, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (20/6/2019).

"Tingkat kelahiran yang lebih rendah, biaya buruh yang lebih tinggi, dan risiko dari sentralisasi yang berlebihan di satu negara. Faktor ini tak akan berubah... dengan ataupun tanpa pajak USD 300 miliar," ujar seorang eksekutif dari penyuplai komponen Apple.

Apple yang Sedang Mencari 'Rumah' Baru Foto: Getty Images
Ada beberapa negara yang dijadikan kemungkinan tujuan untuk fasilitas produksi yang baru itu. Negara yang dimaksud adalah sejumlah negara di Asia Tenggara, India dan Vietnam disebut mempunyai kemungkinan terbesar menjadi 'rumah' untuk produksi iPhone yang baru.

Nama Amerika Serikat tak muncul dalam kemungkinan pemindahan fasilitas produksi tersebut. Padahal, sebelumnya Presiden Donald Trump menyebut Apple terbuka atas usulan pemindahan fasilitas produksi itu ke Amerika Serikat.

Apple sendiri sebelumnya sudah mulai memproduksi iPhone dengan harga murah di India, dan sudah mulai mempertimbangkan memproduksi iPhone versi mahal di negara tersebut.

Foxconn pun baru-baru ini mengaku mampu untuk memindahkan produksi dari semua iPhone untuk pasar AS ke luar China jika diperlukan. Nama-nama negara yang mungkin menjadi tujuannya adalah Vietnam, India, Meksiko, Indonesia, dan Malaysia.

Sulit untuk dilakukan

Namun perlu diingat, fasilitas produksi Apple di China saat ini dibilang sudah sangatlah komplit, dengan ketersediaan ekosistem logistik dan penyuplai komponen. Jadi pemindahan fasilitas produksi itu sebenarnya sangat sulit untuk dilakukan.

Belum lagi jika mempertimbangkan jumlah tenaga kerja terlatih serta keberadaan infrastruktur yang lebih terjamin, serta kecilnya kemungkinan adanya masalah kekurangan tenaga listrik.


Memindahkan proses produksi itu pun tak bisa dilakukan secara instan. Setidaknya membutuhkan waktu 18 bulan, dengan hasil yang optimal baru bisa dicapai dalam waktu dua sampai tiga tahun.

Terakhir adalah kerugian yang harus dihadapi jika pemindahan fasilitas produksi itu dilakukan. Ada sekitar 5 juta tenaga kerja di China bergantung pada fasilitas produksi Apple. Perusahaan asal Cupertino, AS itu pun mempekerjakan sekitar 10 ribu pegawai di China.

Belum diketahui berapa banyak pekerja yang akan terdampak jika Apple memindahkan 15-30% produksinya itu. (asj/krs)