Tim Cook Kritik Perusahaan Teknologi yang Suka Bikin Gaduh
Hide Ads

Tim Cook Kritik Perusahaan Teknologi yang Suka Bikin Gaduh

Virgina Maulita Putri - detikInet
Selasa, 18 Jun 2019 11:21 WIB
Foto: Reuters
Jakarta - CEO Apple Tim Cook melontarkan kritik pedas untuk perusahaan-perusahaan teknologi yang sering terlibat skandal. Menurutnya perusahaan-perusahaan tersebut harus bertanggung jawab atas kegaduhan yang disebabkan oleh inovasi yang mereka buat.

Kritik Cook ini disampaikan saat ia memberikan pidato di wisuda Stanford University. Walaupun ia tidak menyebut nama perusahaan secara spesifik, dalam pidatonya ia menyebut kebocoran data, pelanggaran privasi, dan bahkan membuat referensi soal Theranos, startup kesehatan yang kontroversial.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belakangan ini industri ini menjadi lebih dikenal dengan inovasi yang kurang mulia - keyakinan bahwa kalian dapat mengklaim kredit tanpa menerima tanggung jawab," kata Cook seperti dikutip detikINET dari CNBC, Selasa (18/6/2019).

"Kami melihatnya setiap hari dengan setiap kebocoran data, setiap pelanggaran privasi, setiap mata yang beralih ke ujaran kebencian, berita palsu meracuni percakapan nasional, mukjizat palsu dengan setetes darah kalian," sambungnya.

Ini bukan pertama kalinya Cook menyampaikan pandangan kritisnya terhadap keamanan data digital. Sekali waktu ia pernah mengkritik raksasa teknologi seperti Google dan Facebook karena pendekatan mereka terhadap isu privasi data pengguna yang sering menimbulkan skandal.

Sebagai perusahaan teknologi, Apple saat ini memang menjadi privasi sebagai jualan utamanya. Apple bahkan mempromosikan privasi sebagai fitur utama yang dimiliki iPhone.




Tidak hanya menyerang perusahaan teknologi, Cook juga memperingatkan lulusan Stanford bahwa pengawasan digital bisa mengancam inovasi dan berpotensi menghentikan Silicon Valley sebelum dimulai.

"Jika kita menerima hal tersebut secara normal dan tak terhindarkan bahwa segala sesuatu di hidup kita bisa dikumpulkan, dijual dan bahkan bocor jika terjadi peretasan, maka kita kehilangan lebih banyak daripada data. Kami kehilangan kebebasan untuk menjadi manusia," ucap pria berkacamata ini.


(vim/krs)