Terkait dengan hal tersebut, CEO Apple Tim Cook mengatakan bahwa pihaknya tengah memikirkan bagaimana memasang harga yang baik bagi iPhone. Hal tersebut lantaran mereka mematok banderolnya menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat. Hal itu membuat perangkat iPhone di beberapa wilayah negara tertentu jadi lebih mahal akibat fluktuasi dolar terhadap mata uang negara setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan dengan kami mulai melangkah di Januari dan menilai kondisi makroekonomi di pasar-pasar tersebut, kami memutuskan untuk kembali lebih menyetarakan (harga iPhone) dengan harga di pasar lokal kami (Amerika Serikat) dengan harapan untuk mendorong penjualan di area tersebut," tuturnya.
Ini mungkin bisa jadi kabar baik bagi Indonesia. Pasalnya, dalam setahun belakangan, mata uang dollar AS memang menguat terhadap Rupiah. Pada 30 Januari 2018 silam, USD 1 setara dengan Rp 13.421. Sedangkan hari ini, 30 Januari 2019, 1 dollar AS terpantau berada di kisaran Rp 14.100.
(mon/krs)