Mi Store teranyar baru saja dibuka Xiaomi di Bali pada pekan lalu, bertepatan dengan momen Promo 11.11 yang jadi bagian dari Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional).
Sebelum di Bali, Xiaomi di antaranya juga telah membuka Mi Store di sejumlah kota termasuk Jakarta, Bekasi, Bandung, dan Palembang. Authorized Mi Store sendiri kali pertama dibuka pada 2015 silam di Mal Pondok Indah, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Xiaomi Buka Toko di Bali |
Sebelum tahun 2018 berakhir, Xiaomi pun optimistis bisa memenuhi target jumlah toko offline. Tren serupa dilanjutkan tahun 2019 dengan membuka lebih banyak lagi Mi Store.
"Kami percaya diri dengan target 40 toko. Bersama dengan mitra lokal, kami bekerja keras untuk dapat membuka lebih banyak Authorized Mi Store dan mencapai target 40 toko sampai akhir tahun 2018. Tahun depan kami akan membuka lebih banyak lagi Authorized Mi Store," ujar Head of Xiaomi South Pacific Region Steven Shi.
![]() |
Baca juga: Menjelajahi 'Surga' Mi Fans di Bali |
Salah satu alasan gencarnya Xiaomi membuka toko offline alias ritel fisik ini, walaupun awalnya lebih identik dengan model penjualan online, sempat diungkap Chief Financial Officer (CFO) Xiaomi Chew Shou Zi dalam kunjungan ke Jakarta beberapa waktu lalu.
"Saat kami ekspansi ke offline store, kami percaya ada cara yang paling efesien untuk mengoperasikan offline store. Cara dengan mengusung konsep new retail," jelas Shou saat itu.
Tonton juga 'Ini Ponsel Pertama Xiaomi dengan Dual Kamera Depan dan Belakang':