Chairman Nokia, Risto Siilasma, baru saja meluncurkan buku bertajuk 'Transforming Nokia: The power of paranoid optimism to lead through colossal change'. Buku itu antara lain membahas kisah di balik layar meredupnya ponsel Nokia.
Baca juga: Nokia 7.1 Akan Masuk Indonesia? |
Risto menyalahkan CEO Nokia terdahulu, Jorma Ollila, sebagai salah satu penyebab utama terpuruknya Nokia. Ia menulis Jorma orang yang temperamental dan menyebarkan ketakutan di Nokia, sehingga tidak ada diskusi terbuka serta kerap menutupi jika ada kabar buruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 2013, seiring jatuhnya bisnis ponsel Nokia, Risto yang sudah jadi chairman Nokia memberitahukan rencana untuk menjual divisi ponsel Nokia pada Microsoft. Tapi Jorma tidak terima dengan rencana itu.
"Perbincangan di antara kami selalu sama polanya, aku berusaha ramah, dia meledak-ledak dan mengatakan aku akan merusak warisannya," kata Risto.
Ollila sendiri yang sekarang sudah pensiun adalah CEO Nokia di masa puncak, dari tahun 1992 sampai 2006. Dia lalu menjadi Chairman sampai tahun 2012. Posisi sebagai CEO lalu dijabat oleh Olli-Pekka Kallasvuo yang dianggap kurang bersinar. Nokia makin tertekan.
Baca juga: Tentang Kelanjutan Kiprah Nokia di Indonesia |
CEO Nokia yang mulai menjabat tahun 2010, Stephen Elop, yang dipilih oleh Jorma kemudian mengeksekusi pemakaian Windows Phone. Perlahan tapi pasti, Nokia ditinggalkan oleh konsumennya dan akhirnya dijual pada Microsoft pada tahun 2014.
Kini, bisnis ponsel Nokia sudah dilepas Microsoft dan dikelola startup baru bernama HMD Global. Ponsel Nokia pun berusaha dibangkitkan memakai OS Android dan telah meraih penjualan lumayan meski belum sejaya dahulu. (fyk/afr)