Keduanya sudah mencapai kesepakatan mengenai langkah yang akan diambil selanjutnya terkait kerja sama antara Huawei dan UL. Dalam diskusi tersebut, Huawei menjelaskan kalau ponsel buatannya menerapkan mekanisme penjadwalan sumber daya berbasis artificial intielligent (AI).
Hal ini sejatinya difungsikan untuk mengoptimalkan alokasi sumber daya agar hardware bisa menunjukkan performa terbaiknya dalam berbagai skenario penggunaan. Pihak UL mengaku memahami maksud dari pendekatan Huawei, namun mereka tak setuju jika ada pemaksaan performa menggunakan 'Performance Mode' ketika ada aplikasi benchmark yang berjalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
UL mewajibkan perangkat menjalankan benchmark seolah-olah aplikasinya itu hanya aplikasi biasa. Dan Huawei pun punya jawaban atas aturan dari UL tersebut.
"Huawei menghargai hak konsumen untuk menggunakan perangkat Huawei sesuai keinginan mereka. Oleh karena itu, Huawei akan memberi kesempatan pengguna untuk mengakses "Performance Mode" dalam EMUI 9.0, sehingga pengguna dapat memilih kapan mereka akan menggunakan kemampuan maksimal dari perangkat mereka," ujar Bianca Resita, Public Relations Manager Huawei Device Indonesia dalam keterangan pers yang diterima detikINET, Kamis (13/9/2018).
Untuk mencegah kebingungan seputar hasil benchmarking, setelah berdiskusi UL dan Huawei untuk sementara telah menarik skor benchmark jajaran perangkat Huawei, dan akan menampilkannya kembali setelah Huawei memberi kesempatan kepada pengguna untuk mengakses performance mode.
(asj/krs)