Nah, kehidupan inilah yang kini tengah dinikmati Kenny Santana, Travel Selebgram pengasuh akun @KartuPosInsta. Kenny membuktikan diri bahwa hobi travelling tak cuma jadi aktivitas buang-buang duit, sebaliknya justru dari hobinya itu ia bisa menggantungkan hidupnya sehari-hari. Namun itu semua memang tidak datang secara instan, tetapi butuh keyakinan, perjuangan serta sedikit kenekatan.
Kenny sendiri sejatinya sudah menjalani kehidupan pekerjaan yang nyaman selama bertahun-tahun. Ia pernah bekerja di sejumlah perusahaan dan terakhir status karyawannya ia sandarkan di sebuah jaringan bioskop besar selama 7 tahun lamanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di saat bersamaan, Kenny sejatinya sudah menggeluti kesibukan sebagai penulis lepas khusus travelling di sejumlah media dan tengah asyik mengelola akun Twitter @kartupos yang memang kerap mencuit berbagai hal tentang jalan-jalan.
"Waktu tahun 2012, gue pikir mau sharing lewat Twitter @kartupos saja biar bisa dibaca semua orang dengan gratis. Saat itu kok lumayan yang follow dan respons. Isinya sharing tips travelling, mulai dari cara dapat visa, tips solo travelling, banyak hal lah," ujarnya saat ditemui media termasuk detikINET di sela event Samsung Forum di Roma, Italia.
Respons yang lumayan dari Twitter itu lantas memberanikan Kenny untuk membuat program travelling khusus konser perdananya dengan bermodal Twitter. Dan hasilnya yang jauh dari kata lumayan pun akhirnya membuat program travelling seperti ini berlanjut ke program-program lainnya.
"Dulu memang idenya gila banget, gak pernah mikir bikin @kartupos untuk jalan hidup. Terus gue bikin paket ke Singapura untuk lihat Harry Potter Exhibition dan lainnya dimana cuma dengan Rp 4-5 juta tapi sudah bisa weekend, pesawat dan penginapan. Dan ternyata lumayan yang daftar, padahal belum kenal dan mau transfer untuk ikutan," ceritanya mengenang masa lalu.
![]() |
Dari aktivitas coba-coba menjadi agen travel dadakan itu Kenny lantas melihat adanya peluang yang besar di segmen ini. Yakni mereka yang mau travelling, tetapi tak mau ikut grup tur, itenerary mudah dan fleksibel, serta mau dikasih rekomendasi tempat yang perlu didatangi.
Sampai akhirnya setelah sekitar setahun @kartupos berdiri, Kenny memutuskan untuk mundur dari pekerjaannya di jaringan bioskop ternama sehingga bisa lebih fokus untuk jalan-jalan.
"Dulu kan mikir ngetweet doang bisa kali ya di sela-sela jam kerja. Cuma akhirnya mikir kalau gue gak ambil peluang ini dan coba menjalaninya, gue gak bakal tahu bakal bisa seberapa besar @kartupos ini bisa jadi dan bisa hidup dari situ. Jadi gue pikir ya coba saja resign dan kalau pada akhirnya gak bisa makan dari sini, ya tinggal cari kerjaan lain. Mikir nekatnya sih gitu," ungkapnya.
Ternyata gayung bersambut. Setelah 'bosan jadi pegawai' sejak Mei 2013, Kenny sekarang bisa lebih menikmati hidupnya lantaran bisa lebih bebas untuk memenuhi hasratnya untuk melihat dunia. Ia tak harus ngantor dan masuk jam 9 pagi, serta yang paling penting bisa travelling dan liburan kapan saja tanpa dibatasi jumlah hari cuti.
Trip Murah
Seiring mulai meredupnya Twitter, Instagram kini menjadi ruang bermain Kenny. Lewat akun @KartuPosInsta, ia bisa mendekatkan diri dengan follower-nya, menjadi agen travel digital, serta sebagai sarana untuk membangun personal branding-nya sebagai travel selebgram.
"Instagram lebih menarik sih. Kalau Twitter kan cuma karakter terbatas, dan memang tetap ada foto. Tetapi orang gak akan mempedulikan foto loe harus bagus atau gimana. Tapi kalau IG, gue yang bukan punya basic fotografer pun dituntut untuk bikin foto bagus. Karena kalau foto gak kece, gak ada engagement, maka orang gak mau like, comment dan lainnya," Kenny menuturkan.
"Dan bisa dibilang bisnis gue sekarang menggantungkan diri dari Instagram? Gue memang punya website dan orang bisa daftar di situ, tetapi kan trafik website gue gak tinggi. Jadi di website bisa cek itenerary, lihat harga dan join ke trip gw. Tapi gue blast pertama kali pasti lewat instagram, bagaimana mereka orang tahu ya dari IG, dan mungkin karena gue gak ada human resource ya gue nyantai dan gak perlu gaji orang," lanjutnya.
Kini, keseharian Kenny kerap disibukkan dengan rencana travelling, travelling dan travelling. Setiap bulan pasti menjadi periode liburan baginya, entah itu trip sebagai solo traveller, bareng partner dari open trip yang dibuatnya, ataupun undangan dari berbagai pihak.
Lantas bagaimana cara Kenny untuk membuat paket trip murah namun tetap dapat untung? Pertama, harus tahu kapan tiket pesawat sedang ada promo. Kedua, cari akomodasi bagus dan terjangkau. Misalnya di New York itu ada pass untuk bisa melihat semua museum dan tempat-tempat wisata lain.
"Ke New York Rp 15 juta gimana coba? Jadi kalau mau murah, ya saat periode tiket promo. kalo di luar itu, bisa sih entah saat lebaran atau natal tetapi harganya gak segitu. Tetapi selling point gue, elo dapatkan yang value for money. Dan gue juga biasanya bikin program basic, dimana kalau mau menambah yang lain ya bisa aja, tergantung mereka (peserta tur-red.)," ungkapnya.
Tetapi memang kemampuan berburu akomodasi dan tiket murah ini butuh pengalaman. Nah, ini pula yang menjadi selling point Kenny, dimana ketika membuka open trip maka ia harus memastikan punya pengalaman ke tempat tersebut.
"Intinya sih sekarang traveller sudah dimudahkan. Elo sudah bisa 'travelling' sebelum jalan, dengan cara rajin-rajin berselancar di internet. Mulai dari cari tiket di berbagai layanan online dan mesin pencari, berburu rekomendasi tempat yang harus dikunjungi. Jadi sebenarnya gak perlu takut lagi untuk menjadi solo traveller, kalau mau tunggu-tungguan bareng teman, ya kapan jalannya," pungkasnya. (ash/fyk)