Chief Marketing Officer Lazada Indonesia Achmad Alkatiri mengakui bahwa dirinya sudah mendengar adanya banjir protes sebelum beredar pemberitaan di media. Menurutnya kejadian ini ada karena antusias konsumen Indonesia dalam membeli ponsel melalui program flash sale.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Achmad mengatakan bahwa konsumen-konsumen itu mungkin mencari produk Redmi 5A yang beberapa waktu lalu masuk program flash sale Lazada dengan harga Rp 999 ribu. "Karena kehabisan atau mungkin putus asa, akhirnya mengetik pencarian dan keluarlah itu (aksesoris)," paparnya.
![]() |
Melihat harga yang disodorkan lebih murah dari flash sale, konsumen itu pun cepat-cepatan check out. Padahal barang yang dibeli bukan Redmi 5A yang dimaksud, melainkan Redmi Note 5A, demikian disampaikan Achmad.
"Jadi nih, sekarang kami terus berusaha edukasi ke teman-teman user. Padahal produk title-nya sudah jelas 'Tempered Glass for Redmi Note 5A'," ujarnya.
Baca juga: Unboxing Xiaomi Redmi Note 5A |
Achmad pun menepis tuduhan adanya upaya menjebak konsumen. Menurutnya si penjual ini sudah menggelar lapakny jauh-jauh bulan, bahkan sebelum adanya ramai-ramai Redmi 5A.
"Sudah enam bulan pakai nama itu. Karena kan tempered glass-nya untuk Redmi Note 5A yang lebih dulu rilis dari Redmi 5A. Dan tidak pernah masuk flash sale," terangnya.
Meski demikian, Lazada tidak menutup mata akan kejadian ini. Achmad mengklaim pihaknya akan sepenuhnya mengembalikan dana yang sudah dikeluarkan konsumen.
"Kalau dinilai lambat, karena memang kami ada proses untuk refund tujuh hari kerja. Merekanya saja yang tidak sabaran. Pasti kami kembalikan karena mereka kan minta refund," pungkasnya. (mag/rou)