"Karena harga feature phone dengan smartphone entry level sudah sangat tipis. Tahun depan mungkin hanya melengkapi saja, kami rilis mungkin di satu atau dua tipe saja," papar Tjandra di Jakarta, Selasa (12/12/2017).
Untuk kontribusinya sendiri, di tahun 2017 feature phone hanya menyumbang sedikit dalam penjualan di Advan. Menurut pengakuan Tjandra, di bulan November kemarin penjualan malah tidak sampai 20.000, dari yang tadinya 100.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski mengalami penurunan, Advan tidak serta merta akan mematikan feature phone. Dan ketika ditanya kapan feature phone akan benar-benar mati, Tjandra mengatakan bahwa ini semuanya tergantung operator telekomunikasi.
"Sebenernya tergantung dari teman-teman di telko juga ya. Kalau mereka masih sediakan jaringan di 2G, otomatis pasarnya tidak akan bisa hilang. Tapi kalau kemarin contohnya kayak Flexi, kan benar-benar di-shut down tuh, baru benar-benar bisa hilang," pungkasnya. (mag/mag)