Rubin meninggalkan Google pada tahun 2014, di mana dalam kabar terbaru, penyebabnya karena dicurigai melangsungkan hubungan tak pantas dengan wanita bawahannya. Sang wanita melaporkan hal ini pada Google yang kabarnya berujung pada keluarnya Rubin.
"Dewan direksi menyetujuinya (Andy Rubin absen-red) dan presiden kami, Nicollo de Masi, akan terus menjalankan operasional sehari-hari Essential," papar juru bicara Essential.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjalanan perdana Essential rilis ke pasar tidak mudah dan sempat beberapa kali tertunda. Tapi ternyata tanggapan pasar tidak sesuai harapan. Berbagai strategi dilakukan untuk membuatnya laku, termasuk memangkas harga.
Awal kemunculannya, ponsel tersebut dipuji karena desainnya yang dinilai menawan. Namun seiring perkembangannya menuju penjualan, berbagai kritikan dialamatkan pada ponsel ini.
Mulai dari software, kamera yang bekerja lamban dan kurangnya fitur jadi sasaran para kritikus gadget. Essential lantas diam-diam memperbaiki pengalaman software hingga fungsi kamera. Memang belum sempurna, namun lebih baik dibandingkan saat para gadget enthusiast me-reviewnya Agustus lalu.
Tak sampai di situ, Essential akhirnya melancarkan strategi untuk memangkas harganya. Pada akhir Oktober lalu, ponsel pertama Essential ini dipangkas USD 200 (sekitar Rp 2,7 juta) sehingga harganya setelah diskon menjadi USD 499 (Rp 6,7 juta).
Bahkan dalam pesta diskon Black Friday kemarin, harga Essential kembali dipangkas drastis. Yaitu menjadi hanya USD 399, menunjukkan kalau ponsel itu memang kurang diminati orang. (fyk/fyk)