Fitur ini memang jadi bahasan karena lokasi dan pergerakan pemakai WhatsApp, bisa saja diminta oleh orang dekat, dari teman, pasangan, orang tua ataupun mungkin juga bos. Kemungkinan dampak negatif dan positifnya pun dikemukakan.
"Bisa berguna untuk mengetahui lokasi anak kita. Tinggal diset dan minta mereka mengaktifkan, nanti kan ketahuan mereka di mana sehingga kita bisa merasa nyaman sebagai orang tua," sebut Wahyu, pengguna WhatsApp yang anaknya menempuh pendidikan SMP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lain lagi bagi Surya, seorang karyawan swasta. Ia menilai fitur Live Location bisa mengganggu privasi dan membuat pengguna merasa dimata-matai.
"Bukannya kita mau selingkuh atau apa, tapi fitur ini bisa membuat kita kayak dimata-matai kan. Membuat kita merasa kurang nyaman dan privasi terganggu," sebut dia yang setiap hari menggunakan WhatsApp.
![]() |
"Nggak usah diadain lah. Ini terlalu melanggar privasi. Kalau pasangan minta misalnya kan kayak kita kurang dipercaya rasanya," sebut Tama, pemakai WhatsApp yang lain.
WhatsApp menjanjikan update Live Location akan dilakukan pada minggu-minggu ini. Fitur Live Location hanya bisa dibagikan oleh pengguna sendiri. Jadi tidak secara otomatis pengguna bisa memantau lokasi user lainnya.
"Fitur yang terenskripsi end to end ini memungkinkan Anda mengendalikan siapa yang akan dibagikan lokasi dan seberapa lama. Anda bisa menghentikannya kapan saja atau membatasi waktunya," tulis WhatsApp. (fyk/rns)