Perubahan paling mencolok terlihat dari hadirnya pilihan untuk mendeteksi ketika pengaturan seperti default search engine telah dibajak. Fitur ini secara otomatis akan menawarkan untuk mengembalikan pengaturannya seperti sedia kala.
Selain itu, seperti detikINET kutip The Verge, Rabu (18/10/2017), desain dari Cleanup Tool juga berubah menjadi lebih sederhana sehingga fitur-fitur seperti revamped tool semakin mudah digunakan. Fitur ini secara otomatis dapat menghapus software berbahaya yang 'terbawa' ketika akan mengunduh sebuah konten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Bekerjasama dengan firma keamanan ESET, Cleanup Tool juga menjadi lebih kuat melalui perpaduan detection engine milik ESET dan teknologi sandbox kepunyaan Chrome.
![]() |
Google menyadari bahwa Cleanup Tool tidak dapat mengakomodasi kebutuhan user terhadap antivirus sepenuhnya. Pasalnya, fitur tersebut hanya menghapus yang tidak sesuai dengan Unwanted Software Policy dari Google.
Karenanya, Google menyarankan pelanggannya untuk tetap memasang antivirus secara lengkap dalam komputer milik mereka. (rns/rou)