Andromax Prime, Si Feature Phone ala Smartphone Diklaim Laris
Hide Ads

Andromax Prime, Si Feature Phone ala Smartphone Diklaim Laris

Muhammad Alif Goenawan - detikInet
Rabu, 11 Okt 2017 08:00 WIB
Andromax Prime. Foto: detikINET/Yudhianto
Jakarta - Kurang lebih dua pekan sejak Smartfren merilis ponsel Andromax Prime ke pasar Indonesia. Penjualannya pun diklaim menggembirakan.

Seperti yang dipaparkan VP Technology Relations and Special Project Smartfren Munir Syahda Prabowo, respon pasar terhadap Andromax Prime ini sangat besar. Padahal, Andromax Prime ini tergolong sebagai feature phone.

"Betul, antusiasme Andromax Prime besar. Di luar ekspektasi kami. Bahkan melebihi ekspektasi kami," papar Munir di sela-sela acara Network Drive Test di Anyer, Banten, Rabu (11/10/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andromax Prime sendiri, diakui munir diciptakan untuk menjebatani pelanggannya yang masih menggunakan 2G untuk beralih ke 4G. Dengan banderol harga Rp 350 ribu, pengguna Andromax Prime sudah bisa menikmati sensasi berinternet dengan menggunakan jaringan 4G LTE.

Walaupun, ponsel ini memiliki banyak sekali keterbatasan dan tidak bisa disamakan dengan smartphone pada umumnya.

"Hasil analisis studi kami menunjukkan masyarakat banyak membutuhkan teknologi 4G, tapi belum tersedia perangkat yang terjangkau, masih banyak yang mahal. Dengan adanya ponsel ini masyarakat ada solusi," tuturnya.

Senada dengan Munir, Region Head Jabo West Smartfren Dandy Andriana menyebut jika Andromax Prime dihadirkan untuk menjangkau pelanggan yang, bukannya tidak punya uang, tapi belum merasakan jaringan Smartfren.

Soal berapa banyak unit yang sudah laku, Dandy tidak bisa memberikan angka secara rinci. "Kami di Smartfren selalu membatasi pemberian unit sebanyak 100 unit di masing-masing distributor. Total ada 79 distributor secara nasional dan saat ini tengah berjalan," ucapnya di kesempatan yang sama.

Bahkan saking lakunya, beberapa channel distributor sampai ada yang masuk dalam daftar tunggu (waiting list) untuk pasokan baru. "Total 100 itu masih kurang lho," pungkasnya.

(mag/yud)