Drone DJI, Dari Selfie Sampai untuk Pertanian
Hide Ads

Drone DJI, Dari Selfie Sampai untuk Pertanian

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Kamis, 01 Jun 2017 11:44 WIB
Foto: Anggoro Suryo Jati/detikINET
Jakarta - DJI memang belum lama eksis di dunia drone, mereka baru merilis drone consumer pertamanya pada 2013. Namun saat ini mereka sudah mempunyai lini drone yang lengkap. Dari yang paling sederhana sampai untuk membantu pekerjaan di lahan pertanian.

Saksikan video 20detik tentang Drone DJI di sini:


Ya, pertanian. Drone tersebut bernama Agras MG-1, yang merupakan drone dengan kemampuan mengangkut pestisida, pupuk dan herbisida secara efisien.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bobot maksimal yang bisa diangkut oleh Agras sendiri mencapai 10 KG dan bisa mencakup area seluas 4000 sampai 6000 meter persegi dalam waktu 10 menit.

Agras, menurut Suhardi -- DJI Authorized Retail Store PIM 2 -- cocok digunakan untuk lahan yang ditanami tebu. Ia juga menjual drone ini di toko miliknya, meski produknya sendiri tak ready stock, alias harus melalui proses pemesanan.

Foto: Anggoro Suryo Jati/detikINET

Harga yang ditawarkan untuk drone ini terbilang tinggi, mencapai Rp 171 juta untuk paket lengkap yang siap terbang. Meski mahal, ternyata drone ini pun mempunyai peminat di Indonesia.

"Saat ini sudah ada empat unit yang laku, tapi nggak lewat toko melainkan kontak langsung," ujar Suhardi pada detikINET di Pondok Indah Mall 2, selepas acara berbuka puasa.

Angka penjualannya memang terlihat kecil, namun hal ini cukup wajar mengingat harga jualnya yang mahal. Terlebih lagi, toko milik Suhardi itu baru buka sejak 3 bulan yang lalu.

Suhardi juga mengatakan, bisnis drone di Indonesia sendiri memiliki potensi yang besar. Sebab, kebutuhan memanfaatkan drone juga terus meningkat.

"Untuk Indonesia itu pasar dalam bisnis drone itu besar. Karena misalkan sekarang production house pakai drone, polisi lihat lalulintas pakai drone, bahkan selfie pakai drone. Terutama lifestyle itu semua butuh drone," ujarnya.

Suhardi mengatakan, bisnis drone di Indonesia sendiri sudah mulai ramai pada tahun 2015 lalu. Selain itu, perkembangan bisnis drone dari tahun ke tahun meningkat hingga 25%.

"Pasar Indonesia ada peningkatan bisnis drone per tahunnya itu sekitar 20-25%," terang Suhardi.

Hal ini dikarenakan fungsi drone yang dianggap lebih praktis untuk melakukan tugas-tugas yang selama ini sulit dilakukan. Seperti misalnya, pengambilan gambar proyek infrastruktur dari udara.

Bila selama ini harus menggunakan helikopter dengan biaya yang terbilang tak murah. Pengambilan gambar baik itu foto maupun video dinilai lebih ekonomis bila menggunakan drone yang harga per unit-nya berkisar Rp 7,6 juta, hingga mencapai Rp 40 juta. (asj/mag)
Berita Terkait