Hal tersebut disampaikan langsung Vice President Samsung Indonesia Lee Kang Hyun usai berbicara di seminar Awal Tahun Indonesia Technology Forum yang berlangsung di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (19/1/2016).
Lee mengatakan, saat ini mereka memenuhi TKDN 30%. Ini berkat investasi yang telah mereka kucurkan beberapa tahun ini. Tapi Samsung Indonesia yakin bisa mencapai lebih dari yang telah ditetapkan pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lee pun mengatakan tahun ini pihaknya akan menambah nilai investasi di pabrik mereka yang berlokasi di Cikarang, Bekasi. Sayang, ia tidak menyebutkan berapa nilai investasi yang dikucurkan.
"Sudah disetujui headquarter, nilainya cukup besar," katanya.
Investasi tersebut salah satunya akan digunakan untuk peralihan sistem produksi pabriknya. Dari semula menggunakan Semi Knock Down (SKD), nantinya akan menjadi Complate Knock Down (CFD).
Lebih lanjut Lee mengatakan, Galaxy S8 akan menjadi ponsel yang akan dirakit di pabriknya di Cikarang. Karena itu, kemungkinan flagship teranyar Samsung tersebut akan lebih cepat dijual di Indonesia setelah diperkenalkan secara global.
"Galaxy S8 akan made in Indonesia. Kemungkinan April 2017 akan keluar di Indonesia," pungkas pria berkacamata ini. (afr/rns)