Penjualan yang tak memenuhi harapan itu membuat Apple bakal mengurangi produksi ponsel anyarnya itu dalam waktu dekat, bukan karena Apple akan segera meluncurkan penerus iPhone 7, yang kemungkinan baru akan terjadi pada pertengahan 2017.
Pemangkasan ini sepertinya dilakukan karena penjualan iPhone 7 tak sesuai harapan. Seperti yang ditulis kantor berita Nikkei, perusahaan berlogo apel kroak itu bakal memangkas pembuatan iPhone 7 dan iPhone 7 Plus hingga 10% pada kuartal pertama 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Strategi tersebut sejatinya bukan hal baru. Apple pernah melakukan hal yang sama di awal tahun 2016. Karena penjualan iPhone 6S dan 6S Plus kurang mengembirakan kala itu, Apple pun mengurangi produksi hingga 30%.
Meski Apple berencana mengurangi produksi iPhone pada kuartal pertama tahun depan, musim liburan natal 2016 cukup memberi banyak keuntungan bagi mereka. Sebab aktivasi perangkat baru Apple cukup tinggi, bahkan jauh melampaui rivalnya, Samsung.
Berdasarkan laporan lembaga riser Flurry Analytics, aktivasi perangkat anyar Apple mencapai 44%. Angka tersebut dua kali lipat ketimbang Samsung yang hanya mendapatkan 21%.
Di peringkat ketiga ada Huawei dengan jumlah aktivasi sebanyak 3%. Sedangakan perangkat LG, Amazon, Oppo, Xiaomi dan Motorola yang teraktivasi sebanyak 2%, demikian dilansir dari Cnet, Sabtu (31/12/2016). (afr/asj)