Indocomtech Digelar Lagi, Apa yang Baru?
Hide Ads

Indocomtech Digelar Lagi, Apa yang Baru?

Muhammad Alif Goenawan - detikInet
Rabu, 02 Nov 2016 12:56 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Salah satu pameran teknologi dan informasi terbesar di Indonesia, Indocomtech kembali digelar. Acara yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Rabu (2/11/2016) berkolaborasi dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Dalam sambutannya, Menkominfo Rudiantara memberi gambaran terhadap perkembangan teknologi dan informasi di Indonesia dalam beberapa tahun belakang. Menurutnya, saat ini Indonesia sedang mengarah pada layanan pita lebar alias broadband.

Hanya saja, untuk bisa membawa Indonesia ke era layanan pita lebar tentu membutuhkan tiga ekosistem, yakni Device, Network, dan Application atau yang kerap disebut DNA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pameran BRI Indocomtech 2016 ini suatu ajang yang memberikan informasi kepada masyarakat tentang perkembangan teknologi. Menyambung pita lebar, eksibisi ini adalah tentang device. Karenanya, tanpa device, network dan aplikasi tidak bisa jalan," ujar Rudiantara.

Sementara itu, Chris Iwan Japari selaku Dewan Pembina Apkomindo menambahkan, sejak digelar pertama kali tahun 1991 silam, Indocomtech tak pernah absen memamerkan teknologi terbaru untuk masyarakat Indonesia.

"Indocomtech tahun ini mengusung tema gadget is everywhere. Bukan hanya sebagai ladang bisnis, ajang ini juga menjadi sarana berbagi informasi kepada masyarakat akan perkembangan teknologi. Dengan tema gadget is everywhere, BRI Indocomtech 2016 diharapkan menjadi cerminan masyarakat akan kebutuhan perangkat gadget di kehidupan sehari," ujar Chris.

Dalam gelarannya, event yang berlangsung dari tanggal 2 sampai 6 November 2016 ini menyajikan eksibitor dari 300 peserta. Semua eksibitor terdiri dari berbagai bidang, mulai dari sektor telekomunikasi, komputer, software, game, smartphone, produk elektronik, serta aksesori.

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, lantas apa yang baru dari Indocomtech 2016. Sebab setiap tahunnya, ajang pameran ini lebih terlihat seperti ajang jual beli ketimbang pameran yang harusnya lebih menonjolkan berbagai inovasi terbaru atau yang masih prototipe.

Bahkan sejak beberapa tahun lalu ada sindiran jika Indocomtech tak lebih dari sekadar memindahkan pusat perbelanjaan elektronik Glodok ke Senayan.

Terkait hal itu, penyelenggara Indocomtech coba meredamnya dengan menyediakan pertemuan antar pengusaha teknologi dan informasi dalam negeri dengan internasional, seperti China, Taiwan, dan Hong Kong dengan lebih dari 100 peserta.

Nah, tak mau cuma fokus jualan ke end-user inilah yang coba dijanjikan Indocomtech 2016 untuk tampil beda. Acara ini juga ingin menggaet pelanggan kelas berat di segmen business to business (B2B).

Inisiatif ini didasarkan atas mulai meningkatnya permintaan calon peserta dari luar negeri yang ingin ikut ambil bagian di Indocomtech. Terlebih banyak dari mereka yang ingin memasuki pasar Indonesia namun tak memahami kultur yang ada.

Dengan adanya segmen B2B, diharapkan peserta dari luar negeri tersebut bisa memanfaatkannya untuk mengenal pasar Indonesia. Sementara untuk peserta lokal, kehadiran peserta dari luar negeri bisa menjadi kesempatan untuk mengekspansi bisnisnya.

Di sisi lain, tak sedikit juga calon peserta dari luar yang memang belum paham bagaimana industri retail di Indonesia. Sehingga dengan adanya segmen B2B di Indocomtech, perusahaan luar dan lokal bisa saling berbagi pengetahuan hingga akhirnya menjalin kerjasama. (mag/ash)
Berita Terkait