Aturan yang digodok FAA tidak serta-merta menyudutkan phablet bikinan Samsung tersebut, melainkan lebih general. Walau tak bisa dipungkiri, pemicunya berasal dari beberapa kasus terbakarnya Galaxy Note 7.
"FAA dan lembaga pengawas material berbahaya Amerika Serikat (AS) sedang membuat panduan yang berkaitan dengan isu ini," kata kedua lembaga lewat pernyataan resminya, dikutip detikINET dari Phone Arena, Rabu (7/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sejauh ini, FAA belum memastikan kapan aturan itu diterapkan. Ada yang bilang, aturan tersebut sengaja ditunda karena ada campur tangan pihak lain. Konon, FAA baru akan merilis aturan ini setelah Samsung menuntaskan recall Galaxy Note 7.
Sebelumnya, Samsung telah mengeluarkan pengumuman bakal menarik kembali (recall) Galaxy Note 7 yang ada di pasaran secara global. Keputusan tak populis ini terpaksa dilakukan pasca munculnya laporan ledakan yang melanda Note 7.
Pihak Samsung menyebut bakal melakukan pengecekan dan pengujian ulang terhadap baterai yang terbenam di Note 7 lantaran dianggap sebagai biang keladi masalah teknis yang terjadi.
"Sampai 1 September sudah ada 35 kasus yang dilaporkan secara global, dan kami terus fokus untuk melakukan penyelidikan dengan para supplier untuk mengidentifikasi berbagai kemungkinan yang terjadi yang diakibatkan oleh baterai," sebut Samsung dalam pernyataan resminya. (yud/rns)











































