"Korea Selatan, Taiwan, dan Vietnam yang sudah dipasarkan," jelas Vice President Global Marketing Grup Visual Display Sales and Marketing Team Samsung Electronics, Sunghee Han kepada wartawan dari beberapa negara di Samsung City, Suwon, Kamis (21/7/2016).
Untuk Indonesia perlu riset dan pendalaman. Selama ini saja pangsa pasar Smart TV baru 15%. Smart TV ini tak sekadar alat untuk menonton tayangan 'biasa', tetapi juga sudah dilengkapi layanan video streaming, web browsing, dan aplikasi TV digital semacam Netflix dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pangsa pasar di Taiwan dan Vietnam sampai 75%," jelas dia. Samsung sendiri masih menjadi nomor satu di pasar TV dengan pangsa pasar 34% secara global.
Kembali ke Indonesia, selain soal belum adanya kerjasama dengan penyedia konten, Smart TV Plus juga mendapat tantangan dari sisi jaringan internet yang kencang dan stabil.
"Pengguna TV mengutamakan soal kecepatan dan navigasi," urai Sunghee.
Navigasi ini mengenai berapa kali klik hingga sampai masuk ke laman TV digital. Dan pastinya, perlu banyak kerjasama dengan penyedia layanan TV digital.
Sebagai contoh untuk Korea Selatan saja Smart TV Plus bertarung dengan layanan TV kabel. Di Negeri Ginseng masyarakatnya masih memilih TV kabel karena layanannya masih murah dengan banyak variasi hiburan. (ndr/ash)