Adalah Obox, konsol game buatan Snail Mobile. Bodinya dibalut warna hitam dengan aksen lampu hijau. Mengingatkan kita pada Xbox, terlebih kontrolernya pun dibuat mirip.
Terlepas dari itu, Obox cukup menarik karena kemampuan yang dibawanya. Konsol berbasis Android ini ditenagai chipset Nvidia Tegra X1 yang mengusung prosesor quad core ARM Cortex-A15 dengan kecepatan 2,2 GHz.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konektivitas dan fitur Snail Games Obox cukup lengkap. Mengandalkan dukungan encoding video 4K dan codec H265. Tersedia pula konektivitas WiFi, port Ethernet, 2 port USB 2.0, 1 port USB 3.0, port HDMI, S/PDIF, dan audio 5.1 channel.
![]() |
Obox menyediakan 4 konfigurasi penyimpanan, dari 500 GB hingga 4 TB. Bila terasa kurang, Obox melengkapinya dengan drive bay. Ini memungkinkan pengguna menambahkan hard disk untuk menambah daya tampung memorinya.
Dalam paket pembeliannya, Snail melengkapi Obox dengan kontroler yang diklaim memiliki 9-axis sensor dengan gyro dan magnetometer.
Kian menarik, Obox tak sekadar untuk bermain game. Perangkat ini dapat digunakan untuk menikmati hiburan. Sebab pengguna dimungkinkan menyimpan film, musik dan file multimedia lainnya ke dalam konsol ini.
![]() |
"Kami lahir dari perusahaan game, karena itu membuat konsol game. Tapi kami ingin kemampuannya lebih dari itu, bisa untuk menikmati hiburan hingga belanja online," ujar Lana Gong, Senior Manager for Foreign Market Snail Mobile.
Obox sudah dipasarkan di wilayah China dengan harga 1.999 yuan atau sekitar Rp 3,9 juta.
Selain mengarap Obox, Snail Mobile turut membesut W3D, sebuah ponsel Android yang dikhususkan untuk bermain game.
Ponsel ini memiliki tombol khusus di bagian kanan dan kiri bodinya. Dengan tombol tersebut, pengguna tidak perlu mengunakan layar sentuh untuk mengontrol game yang dimainkan.
Lebih menariknya lagi, perangkat ini dilengkapi fitur eye-tracking dan sensasi 3D. Pengguna tidak membutuhkan kaca mata 3D untuk menikmati sensasi tersebut.
![]() |
Bicara spesifikasi, W3D memiliki layar 5,5 inch dengan beresolusi full HD 1.920 x 1.080 piksel. Layarnya sudah menggunakan teknologi panel IPS dan memiliki kerapatan piksel yang mencapai 401 piksel per inci.
Dapur pacunya sudah disokong dengan prosesor octa core ARM Cortex-A53 64-bit yang berlari dengan kecepatan 2 GHz. Selain itu didukung RAM 2 GB dan pengolah grafis PowerVR G6200 yang kian membuatnya powerful.
Memori internalnya 6 GB dan memiliki slot microSD. Untuk konektivitas, Snail Mobile membekali 4G LTE dan WiFi.
Tersemat kamera belakang berukuran 13 MP dan kamera depan 5 MP. Untuk bermain game lebih lama, Snail Mobile membenamkan baterai berkapasitas 4200mAh.
Sayangnya Lana tidak mengungkap berapa W3D dijual. Ia hanya mengungkap jadwal penjualannya. "Rencananya kami akan memasarkannya awal tahun depan," katanya.
SIM Card Internasional
Dalam kesempatan MWC Shanghai 2016, Snail Mobile turut meluncurkan SIM Card International. Kartu ini menawarkan dua manfaat bagi penggunanya.
Pertama, menyediakan layanan komunikasi untuk warga negara China yang bepergian ke luar negeri untuk bisnis atau liburan. Kedua, untuk wisatawan internasional menuju ke China.
"Kartu SIM Snail Mobile akan memberikan pilihan telekomunikasi lebih nyaman dan ekonomis," umbar Lana.
![]() |
Saat ini kartu SIM internasional tersedia untuk enam negara, yakni Amerika Serikat, Singapura, Korea Selatan, Jepang, Thailand dan Kamboja. Namun, Snail Mobile menyatakan bahwa kartu SIM inj akan tersedia di 45 negara lain dalam waktu dekat. Mereka menargetkan dapat menjangkau 100 negara hingga tahun depan.
"Globalisasi ekonomi telah menjadi tren. Snail Mobile berharap untuk memperluas bisnisnya di luar negeri," pungkas Lang.
(afr/ash)