Country Manager Infinix Mobility Marcia Sun mengungkapkan rasa senangnya karena telah melalui masa satu tahun berbisnis di Indonesia dengan pertumbuhan yang baik. Menurutnya, dua produk terbaru tadi dihadirkan sebagai bentuk strategi Infinix dalam menghadapi konsumen Indonesia yang sifatnya dinamis.
"Tak dapat dipungkiri, standar kebutuhan konsumen Indonesia akan sebuah produk semakin meningkat dan senantiasa menginginkan adanya nilai tambah dari setiap produk yang dibeli. Dua produk ini bukti inovasi Infinix," ujar Marcia di sela-sela acara di Por Que no, Jakarta, Jumat (10/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahan material dasar X-Band terbuat dari magnesium alloy yang dipadukan dengan kulit sapi impor dan gesper baja 316L. Gesper baja ini diklaim anti menimbulkan efek alergi bagi penggunanya.
Tak hanya itu, gelang pintar ini juga dilengkapi dengan sensor dengan tiga sumbu guna mendeteksi berbagai aktivitas, seperti berjalan dan berlari yang dicatat dengan akurat.
Untuk kebutuhan penunjang konektivitas, selain dilengkapi dengan penyimpanan awan, X-band juga bisa dipakai untuk menerima dan melakukan panggilan telepon.
Dibanderol dengan harga Rp 599 ribu, X-Band juga sudah dilengkapi dengan sertifikasi IP55 sehingga tahan debu dan percikan air.
![]() |
Masuk di produk yang kedua, Infinix mencoba peruntungannya di pasar aksesori smartphone, khususnya audio dengan X-Earphone. Meski terlihat mirip earphone smartphone pada umumnya, X-Earphone sudah dilengkapi dengan teknologi noise cancellation.
Teknologi ini diklaim mampu meredam 95% tingkat suara bising yang berasal dari luar. Selain noise cancellation tadi, earphone ini juga sudah dilengkapi IC volume tinggi hingga 100 dB SNR.
Serupa dengan X-Band, X-Earphone ini juga menggunakan bahan material magnesium alloy. Desain makin cantik dengan penambahan lampu LED. Masuk ke pasar Indonesia, Infinix membanderol X-Earphone dengan harga Rp 249 ribu.
![]() |
Anis Thoha Manshur, Marketing Manager Infinix Mobility menambahkan, ceruk pasar wearable device secara global cukup besar untuk disusupi.
"Kalau liat dari data Gartner, diprediksi akan ada 6,4 triliun perangkat yang terkoneksi mencapai 6,4 triliun secara global di tahun 2016. Naik 30% dibanding tahun lalu. Perangkat yang terkoneksi itu pun termasuk wearable device," ujarnya.
Peningkatan tersebut menurut Anis tak lain karena wearable device semakin lama semakin murah. "Dulu memang mahal, harganya jutaan. Sekarang murah-murah, termasuk punya Infinix sendiri di harga Rp 600 ribu," tutur Anis.
Karena terjangkau itulah, Anis yakin jika X-Band Infinix bisa merebut hati konsumen Indonesia. "Kalau dilihat dari tipikal konsumen Indonesia yang techie, sedikit "latah" alias suka ikutan dan inovator, bakal besar juga pasarnya," ia menandaskan.
(mag/ash)