Samsung menyediakan dua versi Galaxy S7 dengan prosesor yang berbeda, yaitu Exynos 8890 (octa core 2,3 GHz +1,6 GHz) dan Snapdragon 820 (2,15 GHz + 1,6 GHz). Indonesia sendiri mendapat jatah Galaxy S7 yang versi Exynos 8890, sama seperti negara tetangga β Singapura.
Strategi ini sejatinya bukan kali pertama dilakukan Samsung, namun tetap saja banyak pertanyaan yang mencuat. Kenapa harus dibuat dua varian? Apa pertimbangannya di setiap negara mendapat varian tertentu?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasti ada pertimbangan tersendiri dari pusat, tapi yang jelas yang masuk Indonesia itu yang versi Exynos 8890," ujar Denny, saat berbincang dengan beberapa media usai peluncuran Galaxy S7 dan S7 Edge di Ritz Carlton, Pasific Place, Jakarta, Selasa (1/3/2016).
Pun demikian, Denny memastikan -- baik itu Exynos 8890 ataupun Snapdragon 820 -- memiliki spesifikasi dan kapabilitas yang sama.
"Keduanya sudah support LTE Cat9, artinya bisa support kecepatan jaringan sampai 450 Mbps. Tapi balik lagi tergantung dari kapabilitas tiap operator di Indonesia. sudah mempersiapkan LTE Cat berapa," lanjutnya.
Selain itu, perbedaan prosesor ini juga dianggap tak berpengaruh saat sampai ke tangan konsumen. Pasalnya, Samsung mengaku sudah secara cermat mengkalkulasi perfoma yang bakal tersembur dari kedua varian prosesor di ponsel jagoannya tersebut.
"Gol kita adalah untuk meng-improve processing unit sampai 30% dibandingkan Galaxy S6. Tapi kita tidak membedakan ini pakai Snapdragon atau Exynos. Secara spesifikasi saya lihat sama untuk faktor-faktor yang relevan ke konsumen. nyaris gak ada bedanya," Denny menegaskan.
Marketing Director IT & Mobile Samsung Electronics Indonesia Vebbyna Kaunang menambahkan, Samsung memang punya kebiasaan untuk tidak mau bergantung pada satu perusahaan. Termasuk untuk urusan pemasok komponen.
"Seperti komponen yang lain, Samsung tidak mengambil komponen cuma dari satu company. Dan kita ingin memastikan bahwa konsumen mendapatkan perangkat yang terbaik. Jadi ini lebih kepada strategi dari global," pungkasnya.
![]() |
Peluncuran di Indonesia
Samsung sendiri sudah secara resmi meluncurkan duo Galaxy S7 di Indonesia. Keran pre order pun sudah dibuka oleh oleh vendor asal Korea Selatan ini dengan menggandeng 13 partner bank, e-commerce dan operator seluler.
Galaxy S7 Edge memiliki bentang layar 5,5 inch yang melengkung di kedua sisinya. Sementara S7 reguler mengusung layar 5,1 inch dan bukan lengkung.
Perbedaan lain terletak pada kapasitas baterai. S7 Edge baterainya berkekuatan 3.600 mAh. Sementara baterai Galaxy S7 biasa lebih kecil, sebesar 3.000 mAh. Selain itu bisa dikatakan tidak ada perbedaan di antara keduanya, baik di sisi spesifikasi maupun fiturnya.
Resolusi Quad HD (2.560 X 1.440 pixel) menjamin kualitas layarnya membuat mata nyaman. Resolusi sebesar itu memberikan kepadatan pixel yang sangat rapat, di S7 Edge sekalipun -- layarnya 5,5 inch, yaitu 534 pixel per inch (ppi).
Seperti yang sudah disebutkan di atas, Indonesia kebagian Galaxy S7 dengan prosesor Exynos 8890 (octa core 2,3 GHz +1,6 GHz) yang dipadukan dengan RAM 4 GB.
Internal storage Galaxy S7 yang dijual di Indonesia berkapasitas 32 GB dan punya slot untuk menambah kapasitas memori internal. Letaknya di bagian atas menyatu dengan slot untuk meletakkan SIM card.
Setelah dicabut, akan ada slot untuk nano SIM dan satu slot untuk meletakkan microSD. Nah yang menarik, slot microSD itu juga bisa berfungsi sebagai slot nano SIM. Jadi kalau pengguna ingin memakai dua nomor bisa mengorbankan microSD dengan nano SIM kedua.
Baca Review Samsung Galaxy S7 Edge dari detikINET berikut ini.
(ash/fyk)












































