Implementasi IoT pada smart home akan percuma jika masih diliputi kekhawatiran seperti adanya teror serangan cyber, aksi hacking atau pembobolan, dan masih banyak lagi isu keamanan lainnya.
"Secara teknis saya tidak bisa menjelaskan soal itu. Namun yang pasti, jika tidak aman, tentu saja kami tidak bisa menawarkan produk kami pada Anda. Tidak bisa seperti itu," kata President Director LG Electronic Indonesia Jaeyoung Lee saat berbincang di sela perhelatan LG Innofest 2016 Asia di Seoul, Korea Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang akrab disapa Kenn ini memberi catatan bahwa perangkat pintar apapun termasuk perabotan rumah yang terkoneksi internet rentan dihack dan tidak aman. Maka di situlah tugas si produsen produk untuk menjaga keamanan para penggunanya.
"Ini terjadi pada semua perusahaan yang membuat produk pintar. Jadi kita harus memprioritaskan keamanan. Ini adalah tugas yang dilakukan terus menerus, tidak akan ada habisnya," terang Kenn.
Apalagi, IoT sangat terkait dengan sejumlah besar data yang rentan disalahgunakan. Untuk menutup celah keamanan yang mungkin muncul karena makin banyaknya perangkat yang terhubung ke internet, pria berkacamata ini mengklaim bahwa LG sangat ketat menjaga perlindungan di jaringan aktif.
Mereka punya tim khusus untuk urusan keamanan yang bekerja 24 jam, sehingga jika terjadi sesuatu, maka bisa segera diselesaikan masalahnya. Dari sisi penggunanya sendiri, LG menurutnya termasuk cerewet mengingatkan pengguna akan pentingnya menjaga keamanan perangkat mereka.
"Filosofi kami adalah segala hal yang pintar. Kami tidak akan berasumsi jika sesuatu itu tidak aman. Jika Anda menjual produk pintar, Anda harus menempatkan keamanan dalam prioritas tertinggi. Seperti itulah kami menjalankan bisnis perangkat pintar," tutupnya. (rns/fyk)