Tujuan utama Mozilla saat mengembangkan Firefox OS adalah pasar di negara berkembang, yaitu ponsel low end berharga murah. Bahkan Mozilla sempat menelurkan ponsel dengan harga USD 25 atau sekitar Rp 350 ribu (USD 1 = Rp 13.990).
Namun usahanya itu gagal karena terus pasar terus diberondong pertumbuhan ponsel berbasis Android, yang kini semakin gencar menyasar pasar kelas bawah. Apalagi ekosistem aplikasi Android yang semakin matang, juga pengalaman pengguna di platform Google yang lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Mozilla belum sepenuhnya menyerah dengan Firefox OS tersebut. Menurut Senior VP Connected Devices Mozilla Ari Jaaksi, mereka masih ingin menggunakan OS tersebut di perangkat jenis lain, di luar ponsel.
Selain untuk ponsel, Firefox OS juga dikembangkan untuk perangkat televisi. Namun tak jelas apakah hal ini yang dimaksud oleh Jaaksi, karena ia hanya menyebut Mozilla ingin memasuki dunia Internet of Things (IoT) dengan Firefox OS.
(asj/asj)