Menurut Vebbyna Kaunang, IM Marketing Director Samsung Electronics Indonesia, tablet tidak sepenuhnya tergantikan oleh smartphone atau phablet. Baik tablet maupun phablet sebenarnya saling melengkapi.
"Bila diperhatikan ternyata kebutuhan akan tablet di Indonesia ini masih cukup tinggi. Masih ada pengguna yang masih nyaman membaca atau bekerja menggunakan tablet. Terlebih untuk tablet di segmen tempat Samsung bermain, yakni menengah ke atas, dimana berdasarkan hasil survei yang kami lakukan, ternyata frekuensi penggunanya pun meningkat," papar Vebbyna ketika ditemui detikINET seusai peluncuran Galaxy Tab S2, di Arts Caffe, Kuningan, Jakarta, Kamis (17/9/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau dibilang apakah pasar tablet bakal tergerus phablet , saya rasa tidak sepenuhnya benar. Seperti yang saya katakan tadi, justru keduanya saling melengkapi kebutuhan pengguna yang memiliki mobilitas tinggi," tambahnya.
Samsung sendiri baru saja merilis Galaxy Tab S2, varian terbaru tablet Samsung yang ditujukan bagi pengguna yang memiliki produktivitas tinggi. Hadir dengan dua pilihan layar rasio 4:3, yakni 8 inch dan 9,7 inch, keduanya sama-sama mengusung resolusi layar QXGA (2.048x1.536 pixel) dengan teknologi Super AMOLED.
Tidak ada yang berbeda di sektor dapur pacu, dimana keduanya sama-sama dibekali prosesor octa core (quad core 1,9 GHz + quad core 1,3 GHz), besaran RAM 3 GB, serta pilihan memori internal 32/64 GB dengan slot microSD up to 128 GB. Karena diciptakan untuk menunjang produktivitas, maka Samsung membenamkan perangkat ini dengan konektivitas di jaringan 4G LTE dan beterai 5.870 mAh.
Fitur lain yang hadir meramaikan adalah kamera utama 8 MP, kamera sekunder 2,1 MP, sistem operasi Android 5.0 Lollipop, GPS, dan berbagai konetivitas lainnya. Untuk varian 8 inch, Samsung membanderol Galaxy Tab S2 dengan harga Rp 6 juta dan 9,7 inch dengan Rp 7 juta.
(ash/ash)