Menurut lembaga riset Counterpoint, Samsung menguasai 32,9% pasar smartphone Indonesia di Q1 2015, naik dari sebelumnya yang 'cuma' 26,4%.
Di posisi runner-up ada brand lokal Evercoss dengan 13,1%, turun tipis dibandingkan pada Q4 2014 yang sempat mencetak market share 13,4%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk pasar gabungan (feature phone + smartphone), Samsung tetap menduduki posisi puncak dengan 21,2%. Evercoss pun masih nyaman di posisi kedua dengan 18,2%, kemudian disusul Microsoft (10,9%), Mito (8,5%) dan Smartfren (6,7%).
“Sebagian besar permintaan smartphone masih berada pada kisaran harga USD 50 (sekitar Rp 665.000) hingga USD 100 (sekitar Rp 1,33 juta), yang kini terhitung hampir setengah dari total penjualan smartphone di Indonesia,” ujar Research Senior Consultant Counterpoint Tina Lu.

Sementara Chief Marketing Officer Evercoss Ricky Tanudibrata menyambut baik hasil riset Counterpoint ini. “Kami sangat concern terhadap kualitas dan harga terjangkau. Paradoks marketing ini menjadi ciri khas kami. Bahwa kami bisa memproduksi produk berkualitas yang berdaya saing. Kami juga sudah memiliki pabrik di Semarang dan laboratoirum untuk menguji ketahanan smartphone kami,” ungkapnya.
Sebelumnya menurut data Kementerian Perindustrian, Evercoss juga tercatat di posisi wahid pada deretan vendor merek nasional dengan presentase pengapalan mencapai 14,07%, diikuti Advan (6,26%), Smartfren (6,05%) dan Mito (5,54%).
(ash/fyk)