"Kami sudah ada rencana membangun pabrik. Namun semuanya masih dalam proses pembicaraan," kata Vice President and Chief Marketing Officer Vivo Global Alex Feng dalam peluncuran Vivo X5 Pro di Ballroom Ritz Carlton Pacific Place Jakarta.
"Kami berharap di 2017 sudah bisa membuka pabrik di Indonesia. Tapi itu perlu proses," tambahnya.
Pembangunan pabrik menjadi salah satu strategi Vivo membuat produknya familiar bagi konsumen di negara yang disambanginya. Sebagai pemain baru di Indonesia, Vivo memang merasa harus pandai-pandai mengambil hati pecinta gadget tanah air.
Tidak banyak yang tahu, Vivo sudah menghadirkan lima smartphone di Indonesia. Sejak masuk ke Indonesia tahun lalu, Alex Feng mengklaim Vivo telah mengucurkan investasi lumayan besar.
"Sudah ada lima ponsel kami hadirkan untuk konsumen Indonesia. Selama beroperasi di sini, kami sudah mengeluarkan investasi sebesar USD 20 juta," ujar Alex.
Ditambahkan Chief Executive Officer Vivo Indonesia Duran Dong, dana tersebut banyak digunakan untuk kampanye brand serta membangun layanan after sales dan outlet di sejumlah kota di Indonesia.
"Hingga akhir tahun ini kami berencana memperbanyaknya dengan menambah 40 layanan after sales di Indonesia," sebutnya.
(rns/rou)