Penelitian terbaru dari biro riset Counterpoint Research mengungkap peta persaingan di pasar ponsel Indonesia. Samsung masih memimpin namun para vendor lokal semakin menunjukkan taringnya dan memepet raksasa elektronik asal Korea Selatan itu.
Menurut Counterpoint Research, pasar ponsel Indonesia tumbuh 12% di kuartal IV 2014 dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan pasar smartphone melonjak sampai 100% ditunjang oleh semakin murahnya harga dan agresivitas vendor lokal.
Menurut data Counterpoint, pengapalan smartphone mencapai hampir 10 juta unit. Sedangkan pengapalan feature phone tidak jauh dari jumlah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di posisi ketiga ada Microsoft yang pangsa pasarnya 15,6%. Seperti diketahui, Nokia kini berada di bawah bendera Microsoft dan sepertinya, feature phone keluaran Nokia masih cukup laku sehingga kue pasar Microsoft di Indonesia masih cukup besar.
Di posisi keempat ada nama Smartfren yang pangsa pasarnya 7,8%. Operator yang satu ini cukup berhasil di pasar Indonesia dengan strategi bundling smartphone Android yang harganya cukup terjangkau.
Berikutnya ada Mito yang menempati posisi kelima. Vendor lokal ini meraih market share 7,3% di periode tiga bulan terakhir tahun 2014.
"Menarik diamati bahwa merek lokal meraih posisi yang kuat, pasarnya sampai 50% di Indonesia. Dalam skenario seperti ini, vendor baru yang ingin masuk harus berhadapan dengan kekuatan brand lokal yang terutama adalah jangkauan distribusi serta harga yang kompetitif," ucap Tarun Pathak Sr. analis di Counterpoint research.
(fyk/ash)