Pada dasarnya, televisi adalah sebuah sebuah alat elektronik sederhana yang dioperasikan dengan mengubah channel dan volume saja. Sayangnya, Smart TV 'merusak' kesederhanaan itu.
LG kemudian menangkap hal ini dengan menggunakan operating system baru di Smart TV mereka. webOS, nama platform tersebut, yang diklaim oleh perusahaan asal Korea Selatan ini sebagai sistem yang lebih simpel dan fun untuk para penggunanya.
Dalam ajang Innofest 2014 yang digelar di Grand Intercontinental Hotel, Seoul, Korea Selatan, 1-3 April 2014 lalu, dipresentasikan webOS dalam Smart TV LG. TV pintar itu pun dipajang dalam pameran di Seocho R&D Campus di Seoul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berusaha mengembalikan fungsi Smart TV menjadi sederhana dan mudah digunakan siapa pun," kata Alicia Chang, perwakilan LG dari Divisi Home Entertainment saat mempresentasikan webOS di Seoul, Korea Selatan.
WebOS ini menggunakan sistem graphical user interface (GUI), sehingga para penggunanya bisa dengan mudah mengatur aplikasi, memudahkan pencarian dan koneksi.
Â
Intinya, webOS ini mengurangi jumlah tahapan yang dibutuhkan ketika menggunakan Smart TV. Selain itu, webOS juga mampu memberikan rekomendasi aplikasi berdasarkan tingkat kepopuleran dan kepuasan konten.
Â
Semua model TV pintar LG mulai dari Ultra HD, OLED hingga Cinema 3D, seluruhnya kini menggunakan OS ini.
Dalam pameran, diperlihatkan bagaimana webOS bekerja, mulai dari proses setup hingga pemakaian aplikasi. Untuk setup, para penonton akan dipandu oleh karakter lucu seekor burung imajiner yang diberi nama 'been bird'. Burung ini akan memandu secara perlahan proses setup dengan visualisasi yang jelas dan sederhana namun menarik.
"Para penonton jadi tidak akan terlalu sulit mengikutinya dan tetap fun," kata Jiwon Chang, perwakilan LG yang mempresentasikan TV tersebut di acara pameran.
Setelah proses setup, kemudahan lainnya ada di launcher. Bila Smart TV sebelumnya terlalu banyak menu, webOS lebih simpel. Pengguna akan direkomendasikan berbagai aplikasi yang populer dan premium secara berderet. Sisanya akan terus memanjang ke samping sesuai dengan frekuensi penggunaan.
Satu lagi kemudahan dalam webOS adalah dengan kehadiran LG Store di dalamnya. Semua aplikasi yang direkomendasikan LG dapat pengguna temukan di layanan tersebut.
"Intinya ini lebih mudah, menyenangkan, lucu dan menghibur fiturnya. Dan dalam waktu dekat segera beredar di Jakarta, tunggu saja," pungkas Chang yang pernah bertugas di Indonesia ini.
Â
Artikel terkait:
- Ini Jurus LG Melawan Samsung
- Mengintip Pembuatan 'Layar Ajaib' LG di Perbatasan Korsel-Korut