SpaceX, perusahaan antariksa milik Elon Musk, dikabarkan tengah mempersiapkan langkah besar menuju pasar modal dengan rencana go public pada 2026.
Jika terjadi, maka untuk pertama kalinya sejak berdiri pada 2002, perusahaan roket dan satelit itu berencana menawarkan saham kepada publik, menurut laporan Space yang dikutip detikINET, Senin (15/12/2025).
SpaceX menargetkan valuasi sekitar USD 1,5 triliun, yang jika dikonversi dengan kurs USD 1 = Rp 16.648 setara dengan sekitar Rp 24.972 triliun. Apabila target ini tercapai, SpaceX bakal menjadi salah satu perusahaan dengan valuasi terbesar di bursa saham global.
Selain itu, hal mencengangkan lainnya adalah penawaran umum perdana (IPO) tersebut diperkirakan bisa menghimpun lebih dari USD 30 miliar, atau sekitar Rp 499,44 triliun. Angka itu berpotensi menjadikan IPO SpaceX sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah pasar saham.
Laporan Space menyebutkan bahwa rencana IPO ini muncul setelah sejumlah laporan sebelumnya, termasuk dari The Wall Street Journal dan The Information, mengindikasikan SpaceX telah menyiapkan kerangka waktu menuju pertengahan hingga akhir 2026. Bloomberg juga melaporkan estimasi valuasi jumbo tersebut, yang kemudian memicu antusiasme investor global.
Langkah ini dinilai sebagai strategi penting untuk mempercepat ekspansi proyek-proyek besar SpaceX, termasuk rencana membangun pusat data di orbit yang dapat menunjang teknologi komputasi dan kecerdasan buatan di masa depan. Masuk ke bursa disebut menjadi jalan pembiayaan strategis untuk mewujudkan ambisi tersebut.
SpaceX selama lebih dari dua dekade beroperasi sebagai perusahaan privat, namun dengan pertumbuhan pesat Starlink dan program roket Starship, aksi korporasi ini dipandang sebagai momentum besar.
Meski belum ada tanggal pasti atau rincian jumlah saham yang akan ditawarkan, minat publik dan investor diprediksi akan sangat tinggi menjelang 2026.
Simak Video "Video Detik-detik Roket Starship SpaceX Meledak saat Uji Terbang"
(agt/agt)