Tarif Trump Bikin Harga iPhone Terancam Naik, Tapi Jadi Berkah untuk Apple

Virgina Maulita Putri - detikInet
Kamis, 07 Agu 2025 22:30 WIB
Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Jakarta -

Tarif impor baru yang diterapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikhawatirkan akan membuat harga iPhone di AS naik. Kekhawatiran ini justru menjadi berkah bagi Apple karena konsumen di AS ramai-ramai memborong iPhone.

Dalam earnings call dengan investor pada Kamis (30/7) kemarin, CEO Apple Tim Cook mengatakan Apple mencatat pola pembelian iPhone dan Mac yang tidak biasa di Amerika Serikat pada kuartal ketiga tahun 2025.

Pola pembelian yang tidak biasa ini dimulai pada April lalu, saat kabar tarif impor baru berpotensi membuat harga iPhone di AS naik. Rumor ini membuat konsumen panik dan langsung memborong iPhone, yang kemudian membantu Apple mencetak pendapatan luar biasa pada Q3 2025.

"Soal pembelian terkait kekhawatiran tentang harga, tarif, dan sebagainya, kami melihat beberapa buktinya di kuartal awal," kata Cook kepada CNBC, seperti dikutip dari Apple Insider, Kamis (7/8/2025).

"Kami memperkirakan (kontribusinya) sekitar satu poin dari 10 poin pertumbuhan perusahaan," sambungnya.

Menurut laporan keuangan Apple Q3 2025, penjualan iPhone naik 13% dari periode yang sama tahun lalu. Penjualan iPhone menyumbangkan pendapatan sebesar USD 44,6 miliar, hampir setengah dari total pendapatan Apple yang mencapai USD 94 miliar.

Lebih lanjut, Cook mengatakan Apple diprediksi akan nombok USD 1,1 miliar pada kuartal yang berakhir pada bulan September untuk membayar bea masuk dan menjaga harga iPhone di AS tidak naik.

Pria berkacamata ini menambahkan Apple sudah mengeluarkan biaya operasional terkait tarif sebesar USD 800 juta pada kuartal yang berakhir di bulan Juni, lebih sedikit dari USD 900 juta yang ia prediksi pada bulan Mei.

"Sebagian bear tarif yang kami bayarkan adalah IEEPA (International Emergency Economic Powers Act) yang diberlakukan sejak awal tahun, terkait dengan China," kata Cook.

Tarif impor yang diberlakukan Trump berdampak pada semua perangkat Apple, yang sebagian besar diproduksi di China, India, dan Vietnam. Apple mencoba meminimalisir dampak tarif dengan mengimpor lebih banyak iPhone dari India yang dikenai tarif lebih kecil dibandingkan China.

Cook mengatakan sebagian besar iPhone yang dijual di AS diproduksi di India, sedangkan sebagian besar Mac, iPad, dan Apple Watch berasal dari Vietnam. Tapi produk untuk negara-negara lain sebagian besar masih berasal dari China.

Meski harga iPhone saat ini masih stabil, sepertinya hal itu tidak akan bertahan lama. Menurut laporan dari firma analis Jefferies, Apple berencana menaikkan harga iPhone 17 series hingga USD 50 untuk mengimbangi dampak tarif.



Simak Video "Video: Apple Resmi Umumkan iOS 26 di WWDC 2025"

(vmp/fay)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork