Indosat Ooredoo Hutchison Tutup 2024 dengan Pertumbuhan Positif
Hide Ads

Indosat Ooredoo Hutchison Tutup 2024 dengan Pertumbuhan Positif

Virgina Maulita Putri - detikInet
Senin, 10 Feb 2025 21:07 WIB
Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), Muhammad Danny Buldansyah
Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto
Jakarta -

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menutup tahun 2024 dengan pertumbuhan pendapatan yang hampir mencapai dua digit berkat bisnis jaringan yang menguat dan integrasi AI ke berbagai lini perusahaan.

President Director dan Chief Executive Officer IOH Vikram Sinha mengatakan total pendapatan perusahaan meningkat 9,1% year-on-year menjadi Rp 55,9 triliun. Pendapatan dari layanan seluler tumbuh 7,5%, sedangkan pendapatan dari segmen Multimedia, Data Communication, dan Internet (MIDI) melonjak 23,4%.

EBITDA perusahaan tumbuh lebih cepat dari pendapatan, dengan peningkatan 10,2% year-on-year menjadi Rp 26,4 triliun. Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh yang dinormalisasikan tumbuh hingga 38,1% menjadi Rp 4,916 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Building block pertama kami adalah bisnis utama kami yang didukung oleh pengalaman jaringan kelas dunia teratas. Dan kami sangat berkomitmen untuk tetap berinvestasi, khususnya di area pedesaan di Indonesia agar tidak ada yang tertinggal," kata Vikram dalam media update kinerja keuangan IOH yang digelar online, Senin (10/2/2025).

Sepanjang tahun 2024, IOH mencatatkan traffic data sebesar 16,170 PB, naik 12,2% dari tahun sebelumnya. Jumlah pelanggan turun sedikit 4,1% menjadi 94,7 juta, namun rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) naik 6,6% menjadi Rp 38.000.

ADVERTISEMENT

Guna memenuhi pertumbuhan traffic yang pesat, IOH membangun lebih dari 17.000 BTS 4G dan lebih dari 3.500 BTS 2G sepanjang tahun 2024. Saat ini totalnya sudah ada lebih dari 196.000 BTS 4G dan lebih dari 53.000 BTS 2G IOH yang tersebar di seluruh Indonesia.

Belanja modal (CAPEX) IOH pada tahun 2024 sebesar Rp 9,938 triliun, turun 22,3% year-on-year. Sebagian besar belanja modal (82,7%) dialokasikan untuk peningkatan jaringan seluler, sedangkan sisanya untuk meningkatkan MIDI dan IT.

Memasuki tahun 2025, IOH mengeluarkan guidance untuk performa keuangan tahun ini. Pertumbuhan EBITDA IOH pada tahun 2025 diperkirakan di atas 10% dan lebih cepat dari pendapatan, sedangkan belanja modal tahun ini mencapai Rp 13 triliun.

"Untuk CAPEX, kami memastikan akan berinvestasi untuk mendorong pertumbuhan, yaitu GPU di pabrik AI kami, investasi jaringan, kami mengeluarkan guidance sebesar Rp 13 triliun pada tahun 2025," pungkas Vikram.




(vmp/fay)