XL Axiata menerapkan strategi baru untuk meningkatkan performa bisnis. Terbukti, fokus mereka berhasil mendatangkan revenue 12% lebih tinggi di Q1 2024 bila dibandingkan dengan Q1 2023.
"Sebenarnya kami menggeser fokus kami tahun ini untuk profit. Kami memang butuh growth, tapi tahun ini difokuskan pada profitable growth," kata President Director & CEO XL Axiata Dian Siswarini dalam acara Ericsson 'Imagine Live Indonesia 2024', Rabu (29/5/2024).
Pada intinya, strategi XL Axiata untuk 2024-2026 adalah profitable growth dan sustainable deviden. Bagaimana ini dilakukan adalah dengan menerapkan investasi minimum yang lebih efisien hingga menjadi cost effective converged operator.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada empat pilar yang ditekankan XL Axiata untuk mencetak angka-angka tersebut. Pertama adalah sweat existing assets di mana memaksimalkan sumber daya yang sudah ada untuk menjaga level investasi dan memaksimalkan penghasilan. Yang kedua adalah dengan melakukan redefinisi arsitektur jaringan yang sudah ada. Ketiga, dengan memfokuskan daya dan transformasi layanan yang terkelola untuk mengoptimalkan biaya efisiensi. Terakhir, pilar adaptasi analitis yang kian canggih untuk memaksimalkan efisiensi operator.
"Fokusnya tetap untuk efisien, growth dengan tujuan efisien. Jadi, bagian seluler kita harus mengoptimalkan penerapannya," lanjutnya.
Pada Q1 2023, revenue yang didapatkan berada pada angka 7.551, sementara Q1 2024 naik 12% menjadi 8.441. Sedangkan EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) naik 24% dari Q1 2023 sebesar 3.583 menjadi 4.454 di Q1 2024.
"Q1 2024 bahkan PAT (pertumbuhan laba bersih setelah pajak) kita sampai triple digit (naik 168%). Ini krusial karena kuartal pertama biasanya weak, tapi tahun ini kita punya right strategy dan ada hasilnya," terang Dian.
Sebelumnya, Dian menerangkan bahwa kinerja positif perusahaan Q1 ini tidak terlepas dari keberhasilan XL mempertahankan harga layanan di tengah maraknya momentum Pemilihan Umum dan Ramadan. Karena itu, trafik data yang didapatkan berhasil meningkat.
Selain itu, performa oke XL Axiata ini pula berkat mengoptimalkan penggunaan biaya operasional (opex), termasuk menekan beban biaya-biaya operasional menjadi lebih rendah.
(ask/fay)