Samsung berhasil merebut singgasana Raja HP di Indonesia dari Oppo. Raksasa teknologi asal Korsel itu menjadi nomor satu di tengah pasar yang sedang menurun.
Demikian hasil riset yang dirilis International Data Corporation (IDC). Perusahaan mencatat pasar HP Indonesia mengalami penurunan 1,2% dibanding tahun sebelumnya dengan jumlah pengapalan sebanyak 34,6 juta unit.
Penurunan pasar disebabkan merosotnya permintaan khususnya di semester pertama. Namun kabar baiknya di kuartal terakhir mengalami peningkatan 6,1% dari tahun lalu atau 1,3% dari kuartal sebelumnya dengan jumlah pengapalan sebanyak 9 juta unit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Vendor berhasil memanfaatkan perayaan akhir tahun dengan memperbarui model kelas bawah untuk meningkatkan volume, sementara vendor lain merilis perangkat andalan untuk meningkatkan nilai," ujar pihak IDC dalam rilis yang diterima detikINET.
Top 5 Q4 2023
Samsung berada di posisi puncak dengan total pengapalan 1,7 juta unit membuatnya punya pangsa pasar 19,4%. Pada Q4 2022 jumlah HP yang dikapalkan mencapai 1,8 juta unit membuat angka pertumbuhan di 2023 minus 5,4%.
Posisi kedua dihuni Vivo yang berhasil mengapalkan 1,6 juta unit sehingga memiliki market share sebesar 17,4%. Vendor asal China ini mengalami pertumbuhan tahunan 1,8% karena di 2022 hanya mengapalkan 1,5 juta unit.
Transsion melesat ke posisi ketiga dengan pertumbuhan sebesar 211,5% dengan market share 17,1%. Induk Infinix, Tecno dan Itel berhasil mengapalkan 1,5 juta unit HP meningkat dari 500 ribu unit di tahun 2022.
Xiaomi betah di posisi keempat dengan market share 16,1%. Pun begitu perusahaan besutan Lei Jun ini mengalami petumbuhan positif sebesar 35,2% karena jumlah pengapalannya naik dari 1,1 juta menjadi 1,4 juta.
Oppo menjadi juru kunci dengan pengapalan 1,3 juta unit dan market share 14,2%. Di tahun 2022 padahal berhasil mengapalkan 2,2 juta unit membuat pertumbuhannya minus 35,5%.
Top 5 Vendor HP 2023 di Indonesia
- Samsung : 6,9 juta unit, market share 20%, pertumbuhan YoY minus 8,8%
- Oppo : 6,6 juta unit, market share 19,1%, pertumbuhan YoY minus 15,6%
- Vivo : 5,6 juta unit, market share 16,2%, pertumbuhan YoY minus 10,%
- Xiaomi: 5,1 juta unit, market share 14,8%, petumbuhan YoY 3,5%
- Transsion: 4,5 juta unit, market share 13,1%, pertumbuhan YoY 38,9%
(afr/afr)