Elon Musk pada awalnya meremehkan BYD, produsen kendaraan listrik asal China. Tahun 2011, ia menertawakan produk mereka saat wawancara Bloomberg "Apakah kamu melihat mobil mereka?" Musk menyindir.
"Menurutku tak terlalu menarik, teknologinya tidak terlalu kuat. Dan BYD sebagai sebuah perusahaan memiliki masalah cukup parah di wilayah asalnya di China. Kupikir fokus mereka adalah, dan memang seharusnya demikian, memastikan mereka tidak mati di China," tambahnya.
Elon Musk salah total. Saat ini, BYD menjungkalkan Tesla di kuartal keempat 2023 sebagai pembuat kendaraan listrik teratas. "Tujuan mereka jadi produsen mobil terbesar di China dan memperkenalkan manufaktur China ke dalam peta," kata Taylor Ogan, CEO Snow Bull Capital
Meskipun BYD kini dikenal sebagai raksasa mobil listrik, bisnisnya menjangkau banyak bidang mulai baterai hingga pertambangan dan semikonduktor. Ahli kimia Wang Chuanfu mendirikan BYD tahun 1995 di kota Shenzhen. Perusahaan ini didirikan dengan 20 karyawan dan modal setara USD 351.000 dengan nilai tukar saat ini.
Tahun 1996, BYD mulai memproduksi baterai lithium-ion untuk smartphone modern. BYD mulai memasok baterainya ke Motorola dan Nokia, dua perusahaan raksasa di industri pada saat itu. Tahun 2002, BYD mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Hong Kong, mengikuti gelombang kesuksesannya di bidang baterai litium-ion.
Terjun ke industri otomotif
Di 2003 BYD mengakuisisi produsen mobil kecil Xi'an Qinchuan Automobile. Dua tahun kemudian, mereka meluncurkan mobil pertamanya bernama F3, yang masih konvensional. Lalu di 2008, mereka meluncurkan F3DM, yang merupakan terobosan pertama pada kendaraan listrik. F3DM adalah kendaraan listrik hibrida plug-in.
Pada tahun yang sama, Berkshire Hathaway milik Warren Buffett berinvestasi USD 230 juta di BYD dan mendorong ambisi mobil listrik BYD. BYD pun memasuki dunia EV dan di sinilah sejarahnya sebagai pembuat baterai berperan. Tahun 2020, perusahaan meluncurkan baterai Blade, yang menurut banyak orang membantu memicu pertumbuhan kendaraan listrik BYD.
Baterainya jenis LFP atau lithium iron phosphate. Saat itu, sebenarnya banyak pembuat baterai yang beralih dari baterai LFP karena persepsi baterai tersebut memiliki kepadatan energi buruk, terlalu berat untuk jumlah energi yang dapat mereka sediakan.
Namun BYD menyebut Blade terobosan yang memberikan kepadatan energi yang baik dan tingkat keamanan tinggi. Mereka berkomitme menerapkan teknologi ini pada Han, sedan sporty yang dirilis tahun 2020 dan dipandang sebagai saingan Tesla.
"Kepadatan energi pada tingkat sel dan tingkat paket sebenarnya lebih tinggi dari apa yang awalnya diungkapkan BYD... Semua orang terpesona," kata pengamat.
BYD menjual 130,970 kendaraan listrik baterai murni pada tahun 2020. Tahun lalu, perusahaan menjual 1,57 juta kendaraan listrik baterai. Apa yang melatarbelakangi kesuksesan BYD dan menjadikannya mampu melampaui Tesla pada kuartal keempat tahun 2023?
Awalnya, BYD tak langsung beralih ke EV murni. Perusahaan masih menjual mobil hybrid yang menurut Alvin Liu, analis di Canalys, merupakan kunci sukses awal BYD. "Pada tahap awal pasar EV Tiongkok, BYD memilih meluncurkan Battery Electric Vehicles (BEV) dan Plug-in Hybrid Electric Vehicles (PHEV) secara bersamaan. Strategi ini memungkinkan BYD memenangkan pasar ketika infrastruktur pengisian daya belum tersedia dengan baik, dan pengguna kurang paham tentang keunggulan kendaraan listrik," kata Liu kepada CNBC.
BYD memposisikan dirinya di pasar kelas menengah di mana terdapat lebih sedikit pesaing di China sehingga mendorong pertumbuhannya. Selain taktik BYD sendiri, kebangkitannya juga dibantu dukungan besar pemerintah China terhadap kendaraan listrik. Beberapa tahun terakhir, Beijing menawarkan subsidi pada pembeli mobil listrik dan menawarkan dukungan kepada industri
Setelah mendominasi pasar kendaraan listrik China, BYD kini agresif di luar negeri. Mereka menjual mobil di sejumlah negara mulai dari Uni Emirat Arab hingga Thailand dan Inggris. Di Asia Tenggara, BYD disebut menguasai 43% pangsa pasar kendaraan listrik.
Simak Video "Suka-Duka Pakai BYD Atto 3: Tonton Ini Sebelum Beli!"
(fyk/afr)