Setahun Dibeli Elon Musk, Nasib Twitter/X Makin Mengenaskan
Hide Ads

Setahun Dibeli Elon Musk, Nasib Twitter/X Makin Mengenaskan

Virgina Maulita Putri - detikInet
Rabu, 03 Jan 2024 19:00 WIB
Logo baru X dengan sentuhan efek crack atau retakan
Setahun Sejak Dibeli Elon Musk, Valuasi Twitter/X Terus Terjun Bebas Foto: 20Detik
Jakarta -

Elon Musk, dengan bantuan sejumlah investor, membeli Twitter/X senilai USD 44 miliar pada Oktober 2022. Setahun setelah dibeli Musk, valuasi perusahaan media sosial itu terus terjun bebas.

Fidelity, salah satu pemegang saham di X, mengungkap valuasi terbaru perusahaan media sosial tersebut. Mereka mengindikasikan valuasi X anjlok hingga 71,5% dibandingkan saat dibeli Musk setahun yang lalu.

Perusahaan reksa dana Fidelity awalnya memiliki saham sebesar USD 19,2 juta di X pada Oktober 2022, namun dalam setahun terakhir mereka terus memangkas nilai sahamnya di X. Pada Oktober 2023 nilainya dipangkas hingga 65%, dan sebulan setelahnya sempat dipangkas lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan estimasi Fidelity, valuasi X saat ini tersisa USD 12,5%, turun drastis dari USD 44 miliar yang dibayarkan Musk pada Oktober 2022, seperti dikutip dari Ars Technica, Rabu (3/1/2024).

Sejak Musk membeli X dan menjadikannya perusahaan private, valuasi dan pendapatan perusahaan jadi lebih sulit diketahui. Pemegang saham lainnya kemungkinan menilai saham mereka berbeda dari Fidelity.

ADVERTISEMENT

Twitter/X memang mengalami banyak perubahan di tahun 2023, termasuk kedatangan CEO baru Linda Yaccarino yang pindah dari NBCUniversal. Pada September lalu, Yaccarino mengklaim X akan mulai menghasilkan profit mulai tahun 2024.

X juga kesulitan mempertahankan pengiklan di platform-nya. Perusahaan besar seperti Apple, Disney, Warner Bros., IBM, Paramount, dan lain-lain berhenti beriklan di X setelah postingan Musk yang dianggap mendukung seruan antisemit.

Musk juga memperburuk keadaan ketika ia menyuruh pengiklan untuk 'go f*** yourself' saat berbicara di event DealBook Conference pada November 2023. New York Times juga mengklaim X akan kehilangan USD 75 juta karena diboikot pengiklan.

Untuk mengurangi ketergantungan dari pengiklan, Musk dan X sudah menyiapkan beberapa strategi sumber pendapatan baru. Misalnya layanan berlangganan X Premium yang kini hadir dalam tiga tier.

X juga merilis chatbot AI bernama Grok yang bisa diakses oleh pelanggan X Premium Plus. Beberapa waktu yang lalu, X juga menguji coba program 'Not a Bot' yang mengharuskan pengguna baru membayar biaya berlangganan USD 1 per tahun jika ingin mengunggah postingan.




(vmp/fyk)