"Jumlah transaksi di Sumut termasuk Medan dan sekitarnya karena adanya kampanye KTP meningkat hampir 1,5 kali lipat pada Mei 2023 dibandingkan rata-rata bulanan selama 2023 (Januari-April)," jelasnya.
Selain itu, ada pula layanan Dilayani Tokopedia yang merupakan Gudang pintar penyedia layanan pemenuhan pesanan yang memungkinkan penjual menitipkan produk di wilayah yang tinggi peminat.
"Secara keseluruhan, Hyperlocal Tokopedia berserta sederet manifestasinya telah mendorong peningkatan jumlah penjual di Sumut termasuk Medan dan sekitarnya sebesar hampir 2,5 kali lipat pada Mei 2023 dibandingkan rata-rata bulanan selama 2023 (Januari-April)," jelas Ekhel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah Sejumlah Penjual di Tokopedia
Pendiri salah satu UMKM Medan Fog Apothecary, Vivi Tantri mengakui merasakan manfaat dari kehadiran Tokopedia. Menurutnya, Tokopedia memberikan kesempatan bagi dirinya untuk mengembangkan usaha dan menjangkau lebih banyak pelanggan.
"Sejak bergabung dengan Tokopedia di 2018, bisnis kami terus bertumbuh. Selama kuartal I 2023, ada peningkatan jumlah transaksi Fog Apothecary lewat Tokopedia hampir 1,5 kali lipat dibandingkan kuartal I 2022. Omzet kami juga meningkat lebih dari 2 kali lipat dibandingkan sebelum memakai Tokopedia," kata Vivi.
Ia menambahkan hal itu pun memberikan efek domino positif dalam perkembangan bisnisnya. Sebab produk yang dihasilkan oleh Fog Apothecary merupakan hasil kerja sama petani lokal.
"Kami menggandeng ratusan petani lokal untuk mendapat bahan rempah alami dan berkualitas, seperti ekstrak jahe, cengkeh dan nilam. Kami meminimalkan penggunaan bahan kimia aditif sehingga aman untuk kulit sensitif," ungkapnya.
Hal senada pun diungkapkan oleh pemilik UMKM Medan Coffeenatics' Harris Hartanto. Ia mengatakan Tokopedia memberikan dampak positif terhadap bisnis yang sedang dikembangkan.
"Sejak bergabung dengan Tokopedia, transaksi Coffeenatics mengalami peningkatan hingga 3,5 kali lipat per tahun," ungkap Harris.
Menurutnya, hal tersebut juga bisa memberikan efek positif terhadap perkembangan industri kopi di Indonesia. Sebab Laporan 2023 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi kopi Indonesia mencapai 794,8 ribu ton pada 2022, meningkat sekitar 1,1% dibandingkan 2021. Sumatera Utara (Sumut) menjadi provinsi ke-tiga penghasil kopi terbesar, yakni 212,4 ribu ton atau 26,72% dari total produksi kopi nasional.
Sementara, data internal Tokopedia pada Mei 2023 dibandingkan rata-rata Januari-April 2023, kopi gayo menjadi salah satu jenis kopi yang paling populer di tengah masyarakat Sumatera Utara, termasuk Medan dan sekitarnya, dengan kenaikan jumlah transaksi hampir 1,5 kali lipat.
"Indonesia sebagai negara penghasil kopi masih bisa menggali potensi yang sangat besar untuk menghasilkan kopi lokal berkualitas tinggi, yaitu specialty coffee," tutupnya.