Ramai Bos Raksasa Teknologi China Marahi dan Ancam Karyawan
Hide Ads

Ramai Bos Raksasa Teknologi China Marahi dan Ancam Karyawan

fyk - detikInet
Kamis, 05 Jan 2023 11:15 WIB
Ma Huateng
Ma Huateng yang marahi karyawan Tencent. Foto: Getty Images
Jakarta -

Pada tahun 2023 ini, taipan teknologi China yang dikenal rendah hati agaknya akan lebih terlihat dan vokal, bahkan tak segan untuk marah ke karyawan. Kenapa demikian? Ya untuk membangkitkan perusahaan setelah kesulitan besar yang terjadi di 2022.

Dua tahun terakhir, para taipan teknologi China cenderung menarik diri. Zhang Yiming, pendiri ByteDance, tak terlihat publik. Wang Xing, bos Meituan, tidak mempublikasikan satu pun postingan medsos sementara pendiri Tencent Ma Huateng jarang tampil di depan umum.

Adapun pendiri Alibaba Group Holding Jack Ma, terus bersembunyi dan menghindari jadi pusat perhatian. Ia dikabarkan saat ini berada di Jepang. Hal itu bertepatan dengan upaya Beijing menekan kerajaan bisnis mereka, serta adanya perampingan dan PHK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"2022 adalah tahun yang sulit bagi sektor teknologi China," kata Angela Zhang, profesor hukum di University of Hong Kong. "Sektor ini sangat terpengaruh, seperti banyak sektor lain di China, oleh lingkungan ekonomi makro, terutama kebijakan nol Covid China."

Tapi itu mungkin berubah sekarang karena pemerintah telah mencabut aturan nol Covid. Beijing minta raksasa teknologi memainkan peran lebih besar dalam pertumbuhan ekonomi, mencipta lapangan kerja, dan terlibat di persaingan global, tanda pengawasan ketat selama dua tahun telah berakhir.

ADVERTISEMENT

Nah, itu yang memicu para bos raksasa teknologi tampil untuk memacu para karyawan, bahkan sampai murka dan mengancam jika kinerjanya buruk.

Misalnya dalam pertemuan internal bulan lalu, Ma Huateng memperingatkan bahwa bisnis apa pun dapat dihentikan jika target tidak tercapai, sementara pendiri JD.com Richard Liu menyebut beberapa eksekutif pembohong dan mengancam akan memecat mereka yang berkinerja buruk.

Dalam pidato internal, Liu memarahi eksekutif seniornya karena menyembunyikan kebenaran tentang operasi perusahaan darinya, dan memanfaatkan slide PowerPoint untuk menutupi ketidakmampuan mereka.

Adapun Ma Huateng juga mengecam beberapa manajer Tencent karena korupsi dan kurangnya urgensi dalam hal peningkatan efisiensi di perusahaan, menurut laporan outlet media China Jiemian.




(fyk/fyk)