Batam menjadi lokasi pembangunan data center oleh anak usaha Telkom, NeutraDC. Pembangunan itu didasari oleh beberapa pertimbangan. Hal ini diungkapkan oleh CEO Telkom Data Ekosistem (TDE) Andreuw Th.A.F.
Pertama-tama, Batam merupakan daerah yang masuk dalam rencana besar pengembangan Telkom. Batam dirasa bisa membuat bisnis data center bisa meluas, dengan tidak hanya menyasar pasar di Indonesia melainkan juga di negara tetangga, Singapura. Meski sudah ada data center di Singapura, masih banyak potensi yang bisa diserap dengan membangun data center lagi yang dekat dengan Negara Singa tersebut.
Selanjutnya, adanya agregasi permintaan pasar regional yang besar dan Batam sudah memiliki ekosistem untuk menjadi pemain global dalam dunia teknologi.
"Kenapa Batam? Kita punya kabel Batam ke Singapura dan akan kita bangun lagi untuk menggarap data center di Batam," jabarnya pada acara media gathering Telkom, di Batam, Selasa (20/12/2022).
"Kita sudah berupaya mengakomodir overflow dari Singapura tapi data center di Singapura sudah penuh. Dari 17 megawatt di sana, kita hitungannya ada 10 megawatt yang pindah ke data center kita di Batam," lanjut Andreuw.
Alasan lainnya, Batam adalah lokasi yang aman minim dari ancaman bencana di Indonesia. Disambung juga dengan lokasi strategis Batam yang dekat dengan negara-negara yang berbatasan dengan Indonesia.
"Makanya kita bangun Hyperscale. Dengan strategi itu, nanti 2030 kita bisa sampai 400 megawatt. Lokasi setelah Batam kemungkinan besar kita akan membangun lagi di Manado," tandasnya.
Simak Video "Video Google: AI-Ready Data Center Indonesia Terbesar Ke-2 di Asia Tenggara "
(fyk/fay)