Kehilangan kekayaan senilai USD 71 miliar atau lebih dari Rp 1.000 triliun tentu bukan perkara main-main. Itulah yang dialami oleh Mark Zuckerberg. Bagaimana bisa?
Kekayaan pendiri Facebook dan saat ini CEO Meta tersebut 'tersisa' USD 55 miliar. Menurut Bloomberg Billionaires Index, Zuck saat ini menempati posisi 20 orang terkaya, setelah sebelumnya selalu masuk daftar 5 besar.
Tentunya harta Zuck itu masih sangat besar. Tapi baru kali ini untuk pertama kalinya dalam 8 tahun, peringkatnya di daftar orang terkaya dunia terjerembab jauh. Padahal 2 tahun silam, dia masih manusia terkaya ketiga di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, kekayaan Mark Zuckerberg, seperti halnya Elon Musk, Jeff Bezos, sampai Bill Gates, erat kaitannya dengan pergerakan saham perusahaan yang mereka pimpin. Nah untuk Zuck, performa saham Meta terus menurun.
Pada 3 bulan pertama tahun ini, Meta mengalami penurunan pendapatan sejumlah USD 2,96 miliar. Salah satu faktor penurunan ini adalah kebijakan Apple's App Tracking Transparency, sehingga data pengguna iPhone yang masuk ke Facebook berkurang yang berujung turunnya pendapatan dari iklan.
Belum lagi pada bulan Februari, Facebook melaporkan penurunan jumlah user sehingga saham Meta terimbas. Di sisi lain, ancaman besar datang dari TikTok yang terus menanjak popularitasnya.
Masih ada lagi, rebrand Facebook ke Meta, khususnya untuk mengembangkan teknologi Metaverse, memerlukan investasi yang begitu besar. Tahun lalu saja, dikutip detikINET dari Deseret News, Kamis (22/9/2022) biaya yang digelontorkan untuk misi itu mencapai USD 10 miliar.
Sejauh ini, konsep metaverse yang digaungkan Mark Zuckerberg seakan masing mengawang-awang. Belum lagi perangkat virtual reality untuk mengaksesnya masih mahal dan gambot alias tidak menyenangkan dipakai lama-lama. Maka, tidak heran jika para investor belum begitu yakin dengan pertaruhan bisnis di metaverse.
(fyk/fay)