PT. Synnex Metrodata Indonesia (SMI) digandeng Allies Telesis, penyedia solusi konektivitas dan alat jaringan cerdas, sebagai distributor premium untuk pasar Indonesia.
Saat ini, Allied Telesis menawarkan solusi strategis yang berfokus pada jaringan dan keamanan. Allied Telesis menyediakan sakelar pertahanan dan titik akses nirkabel dengan Kerangka Manajemen Otonom/AMF-Security untuk cepat merespons berbagai bentuk ancaman.
Kemitraan antara SMI dan Allied Telesis akan memperkenalkan teknologi Allied Telesis seperti Ethernet Switch (Core/Distribution/Access), Industrial Switch, Wireless Access Points, SDN Controller, Unified Network Monitoring dan Operating Platform.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, teknologi - teknologi tersebut akan didukung oleh Manajer Pengembangan Bisnis dan dua Engineering bersertifikat untuk memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan dan tepat waktu.
Produk Allied Telesis menawarkan keuntungan sebagai berikut:
- Alat otomatisasi unik untuk keamanan siber, Wi-Fi, SD-WAN, dan LAN.
- Memiliki pabrik di Indonesia, Singapura, China, yang akan menyediakan stok yang cukup untuk memenuhi pesanan dan waktu tunggu yang singkat.
- Produk dengan tingkat efisiensi yang tinggi.
- Teknologi baru: Allied Telesis memberikan solusi yang berfokus pada jaringan dan keamanan. Khususnya, AMF-Security dapat menjadi sakelar pertahanan diri dan titik akses nirkabel untuk respons yang lebih mudah dan lebih cepat terhadap ancaman.
Solusi Allied Telesis bisa diintegrasikan dengan lebih dari 30 vendor keamanan seperti Barracuda, Fortinet, Nozomi dan Sophos. Selain itu, SMI telah menjadi pakar distribusi untuk vendor keamanan tersebut yang akan menciptakan aliansi terbaik dalam solusi keamanan siber untuk pasar Indonesia. Selain keamanan siber, Allied Telesis juga menyediakan solusi Wi-Fi yang stabil dan mulus berbasis AI.
Belanja atau pengeluaran Teknologi Informasi (TI) di Indonesia diperkirakan mengalami pertumbuhan tercepat di kawasan Asia Pasifik dalam beberapa tahun ke depan. Pendapatan di pasar layanan TI diproyeksikan mencapai USD 3,60 miliar pada tahun 2022 dan diharapkan menunjukkan pertumbuhan tahunan (CAGR 2022-2027) sebesar 11,86%, menghasilkan volume pasar sebesar USD 6,31 miliar pada tahun 2027.
"Indonesia adalah pasar yang strategis dan kami akan memfokuskan layanan kami untuk pasar manufaktur, pemerintah, pendidikan dan kesehatan. Dengan pembangunan infrastruktur TI sebagai prioritas utama untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia, kami optimis bahwa solusi kami akan memberdayakan industri TI terutama dalam industri komunikasi jaringan di Indonesia," ujar Benjamin Teh, Asean South Regional Director Allied Telesis, dalam keterangan yang diterima detikINET.
Didorong juga oleh permintaan pasar, Allied Telesis melanjutkan ekspansi globalnya ke pasar Asia dengan membangun pabrik di Indonesia, Singapura dan Cina sebagai bukti komitmen bisnis. Allied Telesis berada di posisi dua teratas sebagai perusahaan penyedia switch di Jepang dan berfokus pada industri kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan manufaktur.
"Kemitraan ini akan semakin mempertegas strategi SMI untuk menjadi yang terdepan dalam mendukung transformasi digital di Indonesia. Kemitraan ini akan menjembatani solusi dan teknologi Allied Telesis ke pasar, bersama-sama kami akan membantu klien memecahkan masalah bisnis kritis di berbagai bidang seperti jaringan, keamanan, dan kelangsungan bisnis," jelas Lie Heng, Direktur PT Synnex Metrodata Indonesia.
(asj/asj)