Enterprise Tech
Telkom Rampungkan Akuisisi Bukaka Singtel
Jumat, 16 Jun 2006 17:26 WIB

Jakarta - Keinginan PT Telkom Tbk untuk mengambilalih divisi regional (Divre) VII untuk Kawasan Indonesia Timur (KTI) dari Bukaka Singtel Indonesia (BSI) makin mendekati kenyataan.Telkom berharap kajian terhadap akuisisi divre VII dari Bukaka Singtel rampung akhir bulan Juni atau Juli."Dengan bailout kinerja bisa lebih baik, karena Telkom bisa meningkatkan fasilitas telekomunikasi di wilayah Indonesia Timur," kata Dirut Telkom Arwin Rasyid, disela-sela acara promosi bersama Komputerku Duniaku dengan BNI, di Hotel Shangri-la, Jakarta, Jumat (16/6/2006).Selama ini, ungkap Arwin dengan posisi divre VII sebagai mitra kerja sama operasi (KSO) Telkom di KTI, perusahaan ini memiliki rencana pembangunan telekomunikasi sendiri."Tapi kalau kita yang ambil alih, itu menjadi rencana kita. Telkom juga akan memasang Flexi di Indonesia Timur," tutur Arwin.Telkom menunjuk ABN AMRO sebagai penasihat keuangan dalam rencana akuisisi divre VII tersebut. BSI merupakan konsorsium PT Bukaka dan Singapore Telecom.Akuisisi itu dilakukan karena Telkom ingin mengoperasikan infrastruktur telekomunikasi di wilayah itu sepenuhnya. Dari tujuh divre yang dibentuk Telkom di seluruh Indonesia, tinggal divre VII yang belum diambilalih. Sementara divre I, III, IV, dan VI kini sudah dikuasai 100% oleh Telkom.Divre I Sumatera diambilalih dari PT Pramindo Ikat Nusantara, Divre III Jabar atau Banten diambilalih dari PT AriaWest International (AWI), Divre IV diambilalih dari PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI) dan Divre VI Kalimantan diambilalih dari PT Dayamitra Telekomunikasi.Tambah DireksiSementara dalam RUPS pada 30 Juni mendatang, Telkom akan menambah dua direksi dari tujuh menjadi sembilan direksi. Penambahan dua direksi itu untuk posisi Direktur IT dan Suplai dan Direktur Risk Management.Menurut Arwin, penambahan direksi tersebut untuk mencapai target Telkom menjadi regional player. Mengenai penggantian direksi yang ada saat ini, Arwin mengaku, hal itu tergantung dari pemegang saham. (ir)
(dewidya/)