Eks Menkominfo: Jangan Khawatir, Investor Masih Mau Investasi Startup Kok
Hide Ads

Eks Menkominfo: Jangan Khawatir, Investor Masih Mau Investasi Startup Kok

Agus Tri Haryanto - detikInet
Jumat, 03 Jun 2022 10:45 WIB
smart confidence asian startup entrepreneur business owner businessman smile hand use smartphone woking in office background
Eks Menkominfo: Jangan Khawatir, Investor Masih Mau Investasi Startup Kok. Foto: Getty Images/iStockphoto/whyframestudio
Jakarta -

Cuaca di dunia perusahaan rintisan atau startup sedang tidak bersahabat dengan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Kendati begitu, investor tetap masih mencari startup potensial.

Hal itu diungkapkan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, yang saat ini juga tengah disibukan dengan persiapan agenda startup NextIcorn International Summit (NXC) 2022.

Rudiantara mengatakan investor saat ini tidak akan menanam investasi yang tidak jelas model bisnisnya. Startup yang valuasi hanya kepada traction, seperti mengacu pada jumlah download aplikasi dan pelanggan saja, itu akan ditinggalkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Kalau road to profitability-nya jelas, itu tidak ada masalah, investor akan sabar nunggu, akan sabar dengan simpan uang lagi. Valuasi startup tidak hanya traction, tapi dihitung berdasarkan EBITDA. Jadi, orientasinya investor berubah, startup harus menyesuaikan pola pikirnya investor," ujar Rudiantara.

"Tapi jangan khawatir, investor itu uangnya tetap ada walaupun sekarang cara nyimpennya berbeda. Investor mencari startup yang route profitability-nya lebih jelas," kata pria yang disapa Chief RA ini.

Lebih lanjut, Rudiantara menyebutkan bahwa startup terus mengalami pertumbuhan. Keyakinan itu merujuk pada masa pandemi, startup Indonesia yang bergelar unicorn semakin tumpah ruah dibandingkan sebelum pandemi. Disampaikannya ada sembilan startup yang lahir di masa pandemi.

Sebagai informasi, startup unicorn ini mengacu pada valuasi perusahaan yang sudah di atas USD 1 miliar atau setara dengan Rp 14 triliun. Nama-nama startup unicorn Indonesia, seperti Gojok dan Tokopedia yang dibawah naungan GoTo, kemudian Traveloka, Ovo, Bukalapak, Xendit, hingga Kopi Kenangan.

"Namanya venture capital itu harus tetap investasi, kalau tidak nanti dia dituntut," ungkapnya menambahkan.

Adapun saat ini Rudiantara yang berperan sebagai Chairman NXC 2022 menyiapkan event yang mempertemukan pelaku startup Indonesia dengan para investor lokal hingga global. Rencananya digelar di Bali pada 31 Agustus - 2 September 2022.

Tidak sembarang startup, sebab kata Rudiantara, perusahaan rintisan yang ikut serta hanya mereka sudah tahap pendanaan seri A dan yang hadir merupakan pendiri atau pimpinan teratas dari startup tersebut.

Di NXC 2022 membahas teknologi anyar yang berpotensi berkembang pesat di masa depan, seperti mengenai Web3, blockchain, Non-Fungible Token (NFT), metaverse, AR/VR, DAO, dan lainya.




(agt/afr)