Indonesia dan Malaysia jadi bersaing memperebutkan investasi perusahaan teknologi. Usai Indonesia mengumumkan menggandeng Tesla, Malaysia mengumumkan menggandeng Foxconn, perakit iPhone.
Foxconn yang merupakan perakit utama iPhone, mengumumkan akan mendirikan fasilitas pembuatan chip di Malaysia. Pabrik tersebut untuk memproduksi semikonduktor yang digunakan pada kendaraan listrik (EV).
Kepastian tersebut usai perusahaan menandatangani nota kesepahaman dengan mitra lokal Malaysia, yakni Dagang NeXchange Berhad (DNex).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Foxconn Batal Curi Start Produksi iPhone 14 |
Seperti dikutip dari Mashable, Minggu (22/5/2022) kerja sama antara Foxconn dan DNex ini sebagai bagian dari usaha patungan yang akan mempelopori pembangunan dan pengoperasian fasilitas yang didedikasikan untuk membuat chip 12 inci.
Jika semua berjalan dengan baik, maka fasilitas chip baru ini akan sejalan dengan program pemerintah Negeri Jiran yang tengah memperluas industri semikonduktor di negaranya. Sedangkan Foxconn, kolaborasi dengan DNex menjadi 'kendaraan' mereka untuk mencapai tujuan teknologi kendaraan listri yang lebih besar lagi di masa depan.
Dikabarkan, pabrik ini diharapkan dapat menghasilkan 40 ribu wafer chip 12 nm dalam sebulan, ini termasuk teknologi 28 nm dan 40 nm.
Meskipun lokasi dan kapasitas pabrik chip di Malaysia itu belum diumumkan secara detail, namun proyek ini ditaksir di kisaran USD 3 miliar hingga USD 5 miliaran.
Adapun pesaing produsen chip, seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing Co, United Microelectronic Corp, dan Semiconductor Manufacturing International Co, semuanya memperluas produsen chip 28 nm.
(agt/fay)